Hensat Heran PBNU Recoki PKB: Harusnya Stay Mengurus Umat, Tidak Berpolitik
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA - Konflik antara elite petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) jadi sorotan. Bahkan, PBNU di bawah Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya sampai membentuk Panitia Khusus atau Pansus PKB.
Pengamat politik Hendri Satrio heran dengan cara PBNU. Menurut dia, sebagai organisasi masyarakat atau ormas keagamaan, PBNU seharusnya fokus mengurus umat alih-alih terjun ke dalam politik praktis dengan merecoki internal PKB pimpinan Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Harusnya stay di jalur umat, mengurus umat, tidak berpolitik. Biarkan PKB berpolitik," kata Hensat, sapaan akrabnya, Jumat, 8 Agustus 2024.
Menurut dia, PKB bisa menjadi seperti sekarang ini karena hasil dari pengelolaan yang baik. Dia bilang idealnya PBNU mendukung dan bekerja sama dengan PKB untuk menyampaikan aspirasi rakyat.
Dia mengatakan demikian karena PKB bisa jadi jalur PBNU masuk politik. "Jalurnya PBNU untuk masuk politik itu lewat PKB. Tapi, untuk berpolitik praktis itu tidak ada," ujar dia menegaskan.
Hensat juga menyoroti respons PBNU melalui GP Ansor yang terkesan reaktif merespon aksi demonstrasi di depan kantor PBNU, Salemba, Jakarta Pusat. Ia mengkritisi respons dengan pengerahan Banser dan Ansor sudah berlebihan.
"Ada pengerahan Banser, Ansor, kalau datang mau digebuk. Polisi aja enggak main gebuk begitu," kata dia.
Dia menyarankan agar PBNU saat ini bijak dalam mengurusi persoalan umat. "Sebaiknya, lebih bijaknya PBNU dalam mengurus umat. Kalau sekarang dapat konsesi tambang, mengurus tambangnya untuk umat," ujar Hensat.
Untuk diketahui, perseteruan PKB dan PBNU berawal dari dibentuknya Pansus Angket Haji di DPR RI. Pansus haji itu diinisiasi sejumlah fraksi terutama PKB.
Tak lama kemudian, PBNU bereaksi dengan membentuk Pansus PKB. Ketua Umum PBNU Gus Yahya merasa pembentukan Pansus Haji sengaja diinisisi PKB untuk mengincar adiknya yang juga Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut.
Dalam prosesnya, sejumlah eks petinggi PKB sudah dimintai keterangan oleh PBNU. Mereka adalah mantan Sekjen PKB Lukman Edy dan eks Ketua Fraksi PKB pertama di DPR, Effendy Choirie atau Gus Choi.
Baik Lukman dan Gus Choi menyampaikan keterangan yang menyudutkan PKB era kepemimpinan Cak Imin.