PKS Sebut Kemungkinan Gagal Usung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta

Sohibul Iman dan bertemu Anies Baswedan
Sumber :
  • Twitter DPP PKS

Jakarta, VIVA – Wakil Sekjen PKS, Zainudin Paru mesiratkan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman kemungkinan gagal maju di Pilgub Jakarta 2024.

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

Padahal, PKS telah mendeklarasikan Anies-Sohibul Iman menjadi paslon cagub dan cawagub Jakarta. 

"Karena baru dapat SK (surat keputusan) usungan dari PKS, Anies dan Shohibul Imam (AMAN) kemungkinan gagal jadi (bakal) cagub/cawagub," kata Zainudin dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 9 Agustus 2024.

Setuju dengan Prabowo Pilkada Lewat DPRD: Saatnya Dievaluasi secara Menyeluruh

Zainuddin menjelaskan, alasan keduanya terancam gagal maju dalam Pilgub Jakarta nanti karena pasangan Anies-Sohibul tidak kunjung mendapatkan dukungan dari partai politik lainnya. 

"Dengan telah lewatnya tenggat waktu 4 Agustus 2024 bagi Anies untuk mendapatkan partai koalisi agar menggenapkan 4 kursi PKS dari 22 kursi syarat dukungan 20 persen calon kepala daerah," ujarnya. 

PDIP: Pilkada Langsung Beri Pendidikan Politik kepada Masyarakat

Di sisi lain, Anies sendiri tidak merasa terbentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus sebagai upaya untuk menjegal dirinya di Pilkada Jakarta 2024. 

Menurut Anies, narasi penjegalan dirinya hanyalah sebuah spekulasi. “Ya itu semua kan spekulasi-spekulasi kan,” kata Anies Baswedan, Kamis kemarin. 

Bantah Jegal Anies

Namun demikian, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menegaskan pengusungan Ridwan Kamil yang didukung KIM Plus jadi calon gubernur Jakarta bukan bermaksud untuk menjegal langkah Anies Baswedan.

"Jadi tidak ada niat sedikitpun, apalagi menjegal lawan-lawan tertentu. Kami hanya mengurusi diri kami saja. Mengurusi partai kami, kami punya calon namanya Ridwan Kamil, kami membutuhkan dukungan partai politik lain," kata Doli saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Kamis.

Menurut Doli, pihaknya sedari awal hanya berniat ingin membangun Jakarta dengan cara menurunkan kader terbaiknya untuk bertarung dalam Pilkada Jakarta.

Doli melanjutkan, pihaknya akhirnya memilih Ridwan Kamil lantaran dianggap memiliki pengalaman yang mumpuni di bidang pembenahan kota. Ridwan Kamil sendiri diketahui pernah menjadi Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat.

Berdasarkan hal tersebut, Golkar pun berinisiatif mencari dukungan dari beragam partai, termasuk yang ada di dalam maupun di luar KIM, untuk mendukung Ridwan Kamil.

"Salah satu ukuran menang itu kan siapa yang paling mendapat dukungan paling banyak. Kalau di hari H nya, yang menang itu adalah siapa yang mendapat dukungan rakyat paling banyak," kata Doli.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya