Megawati Letakkan Bunga di Monumen Pembantaian Massal 1965-66

Dok. Humas PDIP
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri meninjau pameran seni rupa patung dan aktivisme karya Dolorosa Sinaga di Gedung A Galeri Nasional Indonesia, Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, pada Kamis, 8 Agustus 2024.

Pramono Anung Cerita Gus Dur-Megawati Aslinya Tak Akur, Rujuk Gara-gara Nasi Goreng

Megawati disambut Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Megawati tiba bersama dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga.

Saat tiba, Megawati langsung berjalan ke arah Monumen Penghilangan Paksa 1995-66, yang berada di halaman depan Museum Nasional. Di hadapan monumen itu, Megawati mendapat penjelasan langsung dari Dolorosa Sinaga soal karya-karyanya.

Haris Rusly Moti: PPN 12 Persen Produk PDIP Sebagai Ruling Party

Lalu, Megawati bersama rombongan menuju Monumen Pembantaian Massal Indonesia di tahun 1965-1966. Di monumen itu, Megawati berkesempatan menaruh bunga mawar merah di depan monumen tersebut. Kemudian, Megawati melangkahkan kaki untuk melihat langsung Monumen Tragedi Semanggi 1998.

Dok. Humas PDIP

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
PDIP Ungkap Ada Upaya 'Mengawut-awut' Internal Jelang Kongres, Megawati Perintahkan Siaga 1

Selanjutnya, Megawati bersama rombongan menuju ke dalam Museum Nasional untuk melihat lebih banyak lagi karya pameran seni rupa karya Dolorosa Sinaga.

Megawati tampak menyaksikan dengan detail karya seni milik Dolorosa Sinaga. Dia juga mendapat penjelasan soal karya-karya yang ada di dalam Museum Nasional.

Sekjen Hasto Kristiyanto mengatakan, Megawati melihat pameran Dolorosa dengan tema patung dan aktivisme. Menurutnya, kehadiran Megawati dalam pameran ini untuk memberikan penghormatan terhadap para seniman, budayawan serta pematung yang menyampaikan karya seninya lewat gagasan serta kreativitas serta semangat juang.

“Kehadiran Ibu Mega ini untuk memberikan penghormatan terhadap para seniman, budayawan dan para pematung kita yang menampilkan gagasannya penuh kreativitas, dan juga mengandung semangat juang serta aspek-aspek historis untuk pembelajaran masa depan,” jelas Hasto.

Sebagai informasi, pameran seni rupa patung dan aktivisme karya Dolorosa Sinaga ini bercerita tentang karya monumen penghilangan paksa di Indonesia.

Selain itu, kisah tentang seorang pejuang HAM perempuan bernama It Martadinata, sosok yang mungkin tidak diketahui sebelumnya, serta kisah tentang 40 buruh/pekerja perkebunan.

Ada pula monumen pembantaian massal Indonesia di tahun 1965-1966. Pameran ini berlangsung sejak 20 Juli hingga 19 Agustus 2024 mulai pukul 09.00 - 19.00 WIB.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya