Kaesang Pangarep Ungkap Komunikasi dengan PKS Ditengah Kabar Gabung KIM Plus
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep mengatakan, bahwa partai yang dipimpinnya juga sudah melakukan komunikasi dengan Partai Keadilan Sejahtera, PKS, terkait dengan peluangnya untuk gabung dalam Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus di pilkada serentak tahun 2024.
KIM Plus memungkinan terjadi di Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Pilgub Jakarta diprediksi terbentuk KIM Plus, menyusul kabar PKS mempertimbangkan gabung setelah Anies Baswedan belum berhasil menambah dukungan partai untuk bisa diusung.
"PSI juga sudah pernah berkomunikasi dengan PKS beberapa minggu lalu atau bulan. Dan komunikasi itu sangat lancar, bahkan sampai sekarang pun tadi di jam 1 beberapa tim kami juga berkomunikasi langsung dengan PKS," ujar Kaesang, di BrickHouse Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis 8 Agustus 2024.
Putra bungsu Presiden Jokowi itu menjelaskan, bahwa PKS merupakan partai politik yang cukup terbuka. PKS memang bisa melakukan komunikasi dengan semua partai politik.
"Ya saya rasa PKS ini partai yang cukup terbuka ya, berkomunikasi dengan seluruh partai," katanya.
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah memberikan tenggat waktu selama 40 hari untuk Anies Baswedan mencari koalisi yang bisa mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) di Pilgub DKI Jakarta. Namun, tenggat waktu itu sudah habis saat ini.
PKS pun berpeluang untuk meninggalkan Anies Baswedan yang hanya diminta untuk memastikan pasangan AMAN berlayar. PKS hanya butuh 4 kursi lagi untuk mencalonkan di Pilgub Jakarta.
"Sebagai Partai Pemenang di Jakarta, DPP PKS sudah memutuskan bahwa kadernya harus ikut dalam kontestasi pilkada Jakarta baik sebagai cagub atau cawagub. Prioritas kami saat ini adalah memastikan pasangan AMAN berlayar, dan kami sangat berharap Mas Anies sebagai kandidat bisa memenuhi kekurangan 4 kursi tersebut," ujar Juru Bicara PKS Muhammad Kholid kepada wartawan, Kamis 8 Agustus 2024.
Kholid mengatakan bahwa PKS sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah partai politik, diantaranya Partai Nasdem dan PKB. Kedua partai politik itu berkomunikasi dengan PKS lantaran berpeluang mendukung Anies di Pilkada serentak 2024.
Namun begitu, tenggat waktu PKS untuk Anies mencari koalisi sudah habis sejak 4 Agustus 2024. Maka itu, PKS kini justru membuka komunikasi dengan partai politik diluar koalisi yang pernah dibangunnya saat Pilpres 2024 kemarin.
"Salah satu opsi komunikasi tersebut adalah juga membangun komunikasi politik dengan KIM dimana RK sebagai calon definitif mereka saat ini. Opsi ini sedang dikaji dan dibahas oleh DPP PKS," kata Kholid.
Kholid menyebut telah memberikan tenggat waktu yang cukup selama 40 hari sejak Anies-Sohibul Iman dideklarasi maju di Pilgub Jakarta. Tetapi, Anies dinilai belum maksimal mengusahakan agar tiket ini berlayar.
"Mas Anies sudah diberikan karpet merah dengan memperoleh 18 kursi PKS. Bahkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu sampai turun gunung mencari mitra koalisi buat Mas Anies agar bisa memenuhi kekurangan kursi tersebut. Dan kami terus berdoa agar semua ikhtiar dimudahkan," kata dia.
Kholid bersikap tegas, bahwa PKS akan berkomitmen pada dua opsi setelah ini. Adapun opsi pertama PKS yakni tetap mengupayakan pasangan Anies-Sohibul Iman tetap maju di kontestasi Pilkada 2024.
"Opsi kedua, membuka opsi lain jika pasangan AMAN tidak bisa berlayar karena kekurangan kursi. Di kedua opsi itu, PKS mensyaratkan agar kadernya harus ikut berlaga entah sebagai cagub atau cawagub. Insya Allah," jelasnya.