Waketum PKB Sentil Gus Choi: Pengurus Nasdem Ngapain Ikut Obok-obok PKB?
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Hanif Dhakiri mengultimatum politikus Nasdem, Effendy Choirie alias Gus Choi, setelah ia memenuhi undangan PBNU untuk dimintai penjelasan terkait hubungan PKB dengan PBNU.
Hanif menyindir Gus Choi yang menurutnya ikut serta mengobok-obok PKB, padahal Gus Choi sendiri adalah elit Nasdem. Menurutnya, langkah Gus Choi dapat merusak hubungan antar partai.
"Mas Effendy Choirie kan pengurus Partai Nasdem. Mbok uruslah partai sendiri. Ngapain ikut obok-obok PKB? Gak etis itu! Bisa merusak hubungan antar partai," kata dia dalam keterangannya, Kamis 8 Agustus 2024.
Menurut Menteri Ketenagakerjaan Kabinet Indonesia Kerja 2014-2019 itu, perilaku Gus Choi yang mengobok-obok PKB akan dilaporkan langsung kepada Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, agar diberi hukuman.
"Nanti kita laporkan ke Bang Surya Paloh selaku Ketum Nasdem, biar dikenakan disiplin partai," ungkapnya.
Lebih lanjut Hanif mengatakan, dirinya mengamini pernyataan Gus Choi bahwa PKB dan Nahdlatul Ulama (NU) tidak memiliki hubungan struktural.
"PKB dan PBNU adalah entitas berbeda. PKB partai politik yang dipayungi UU partai politik, NU ormas yang dipayungi UU Ormas. Masing-masing memiliki kedaulatan organisasi, punya AD/ART sendiri, serta punya tugas dan tanggung jawab sendiri. Jadi ya jangan saling ganggu, jangan ada penyerobotan, harus saling menghormati. Melawan hukum tuh kalau ada yang main serobot. Kan gitu. KH Ma'ruf Amin, Pak Wapres kita dan salah satu pendiri PKB, juga menegaskan hal yang sama," jelas Hanif.
Hanif lebih lanjut mengaku bingung melihat PBNU sekarang. Bahkan, boleh dikatakan PBNU sekarang aneh. Ia sama sekali tidak tahu apa salah PKB hingga diperlakukan begini oleh Ketum PBNU Gus Yahya dan Sekjen Gus Ipul.
"Saya juga tidak tahu, apa yang sebenarnya terjadi dengan PBNU di bawah pimpinan mereka berdua, hingga NU terbelit banyak masalah, lalu marwah dan citranya jatuh di mata publik," tutur Hanif.
Sebelumnya diberitakan, eks politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Effendy Choirie alias Gus Choi menyebut ada andil dari Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya dan Sekertaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dalam pendirian PKB.
Hal itu diungkap Gus Choi usai mememuhi panggilan klarifikasi dari Pansus PBNU di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu, 7 Agustus 2024.
Mulanya dia menjelaskan, NU didesak masyarakat untuk membentuk partai politik (parpol). Kemudian, NU menunjuk sebuah tim terdiri dari lima orang yang diketuai Ma'ruf Amin dan sembilan lainnya menjadi tim asistensi.
Tim tersebut membentuk mabda siyasi berisi visi-misi hingga prinsip-prinsip berpolitik sebuah partai yang akan didirikan PBNU dan kini bernama PKB.
Setelah semuanya dirumuskan, maka ditunjuklah deklarator untuk mendeklarasikan PKB sebagai partai yang dibentuk NU. Sosok Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjadi salah satu deklarator yang dimaksud.
"Maka lima orang tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama ini ada bukunya, Kyai Abdurrahman Wahid sebagai ketua umum, Kyai Ilyas Rohiyad sebagi rois am, Kyai Mustofa Bisri sebagai Rois Surya, Kyai Muchith Muzati sebagai rois surya, dan Kiyai Munasir Ali sebagai rois surya," ucap Gus Choi dalam konferensi pers.
Untuk menjadi sebuah partai, maka PKB harus didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM. Namun, untuk mendaftar sebagai partai, butuh setidaknya identitas 50 orang sebagai syarat.
Maka dari itu dikumpulkanlah sejumlah nama dan identitas. Beberapa nama yang ikut memberikan KTP sebagai syarat pendaftaran PKB antara lain, Gus Yahya, Gus Ipul hingga Gus Dur.
"Siapa di dalamnya, selain nama-nama itu, Gus Dur dan seterusnya, ada nama Gus Yahya, ada Gus Saipul, dan lain-lain," ucapnya.
Atas dasar itu, Gus Choi menilai, ada keterlibatan NU di balik pendirian dan pembentukan PKB sebagai sebuah partai politik.
"Jadi, berarti kehadiran PKB yang ada sekarang ini tetap terkait dengan NU, nah NU sebagai pendiri, dengan tadi yang saya jelaskan tadi maka kesimpulannya yang mendirikan PKB berarti NU, berarti PBNU yang merepresentasikan warga NU," tandas Gus Choi.