Analisis Pengamat soal Peluang Anies Maju atau Gagal 'Berlayar' di Pilkada Jakarta

Anies Baswedan
Sumber :
  • VIVA/Cahyo Edi

Jakarta, VIVA - Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo menilai posisi Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta makin terdesak dengan kehadiran Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.

Tiga Cagub NTB Beradu Gagasan soal Strategi Bangun Pariwisata, Siapa Paling Realistis?

Hal tersebut dikarenakan partai Nasdem dan PKB diperkirakan akan gabung ke KIM sehingga menyisakan PKS sebagai satu-satunya partai yang mendukung Anies dalam Pilkada Jakarta.

"Kondisi ini tentu tidak menguntungkan Anies dan bila terjadi, Ridwan Kamil (cagub yang dicalonkan KIM plus) melawan kotak kosong di Jakarta," kata Ibnu Dwi Cahyo dalam siaran pers, Rabu, 7 Agustus 2024.

Debat Pilkada Medan, Hidayatullah Singgung 187 Ribu Orang yang Masih Miskin

Anies Baswedan (kanan) dan Ridwan Kamil (kiri)

Photo :
  • Instagram @aniesbaswedan

Ibnu melanjutkan, untuk memperkuat mesin politik Anies dalam pilkada Jakarta, PKS mempunyai peluang untuk berkoalisi dengan partai pemenang Pemilu 2024, PDIP.

Mengenal Istilah Silent Majority yang Kini Sedang Ramai

Koalisi inilah yang dianggap dapat menyelamatkan Anies ketika ingin melawan Ridwan Kamil yang didukung koalisi besar pemerintah.

"Tapi keduanya memang berbeda dari sisi ideologi. Namun jika PKS berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung Anies, akan menjadi pembelajaran yang sangat baik bagi demokrasi kita saat ini," kata Ibnu.

Ketika dua partai tersebut sudah bergabung dan sepakat berada di belakang Anies, maka petahana Gubernur Jakarta itu akan menghadapi masalah lain yakni penentuan calon wakil gubernur.

Warga DKI Jakarta Lakukan Pemungutan Suara Pilkada (foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Ibnu melanjutkan untuk saat ini, PDIP dinilai belum punya sosok yang tepat untuk bersanding dengan Anies sebagai calon wakil gubernur Jakarta.

"Mungkin tantangan utamanya adalah siapa wakil Anies nanti. Tentu Ahok tidak bisa menjadi cawagub karena terbentur regulasi, yang melarang mantan gubernur maju pilkada sebagai cawagub,” kata Ibnu.

Senada dengan Ibnu, pengamat politik dan Direktur Survey and Polling Indonesia Igor Dirgantara mengatakan posisi cawagub yang mendampingi Anies akan jadi rebutan dua partai yakni PKS dan PDIP.

Igor melihat PKS akan tetap bersikukuh menyandingkan Anies dan Sohibul Iman dalam Pilkada Jakarta. Hal tersebut tentu akan sulit diterima PDIP lantaran partai besutan Megawati Soekarno Putri itu pasti ingin mencalonkan kadernya sebagai calon wakil gubernur.

Padahal di satu sisi, Igor menilai PDIP belum mempunyai sosok yang tepat untuk menjadi calon wakil gubernur.

"Siapa yang mau dimajuin? Ahok? Ahok sudah pasti ada resistensi dari PKS yang justru ingin menduetkan Anies dengan Sohibul Iman. Kalau PKB juga tidak begitu menerima keinginan Ahok maju," kata Igor.

Igor menilai satu-satunya kader yang tepat dimajukan PDIP menjadi calon wakil gubernur Jakarta, yakni Prasetyo Edi Marsudi yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Jakarta. (ant)

Cagub-Cawagub NTB Lalu Muhamad Iqbal-Dinda

Cagub Iqbal Disindir Tak Promosikan Wisata NTB Selama Jadi Dubes Turki: Saya Dubes RI Bukan NTB

Calon Gubernur NTB nomor urut 1, Sitti Rohmi Djalillah, mempertanyakan komitmenCagub NTB nomor urut 3, Lalu Muhamad Iqbal dalam mendukung kunjungan wisata ke NTB

img_title
VIVA.co.id
9 November 2024