Respons Gus Ipul Disebut PKB Tak Punya KTA PKB

Ketua Umum NU Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal Saifullah Yusuf dalam rapat gabungan di kantor Pengurus Besar NU di Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024.
Sumber :
  • nu

Jakarta, VIVA - Sekjen PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul tak masalah jika dirinya dengan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya disebut tak memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal itu menjadi bentuk respon atas pernyataan dari Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.

Pra MLB NU Usulkan Daftar Calon Ketum PBNU, Tak Ada Nama Gus Yahya

Gus Ipul hanya mempertegas bahwa PKB itu merupakan partai yang lahir secara struktural melalui PBNU.

"Ya enggak apa-apalah, apa saja. Tapi yang paling penting, bahwa PKB dilahirkan secara struktural oleh PBNU. Itu yang perlu kami tegaskan," ujar Gus Ipul di Jakarta pada Selasa, 6 Agustus 2024.

DPR Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi sesudah Banjir Bandang

Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul

Photo :
  • Antara

Gus Ipul menjelaskan bahwa semua dokumen didirikannya PKB itu masih disimpan oleh PBNU. Ia menilai PKB justru tak boleh mengabaikan sejarah yang ada.

Prabowo Minta Koruptor Kembalikan Uang Korupsi, PKB: Ini Jadi PR Besar Penegak Hukum

"Dokumennya ada, dan itu tidak boleh kemudian mengabaikan sejarah, itu aja. Kalau soal KTA itu kan bisa dibuat kapan saja," jelas Gus Ipul.

Sebelumnya diwartakan, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengatakan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul tak punya kartu tanda anggota (KTA) PKB. 

Dia pun heran dengan adanya anggapan bahwa Gus Yahya dan Gus Ipul bagian dari PKB.

"KTA dari mana? Enggak ada, enggak ada KTA-nya," kata Jazilul kepada wartawan di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat pada Selasa, 6 Agustus 2024.

Jazilul kemudian malah mengungkit status kepengurusannya di PKB. Selain aktif di PKB, Jazilul juga mengaku dirinya merupakan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta.

"Kalau saya malah jajaran Syuriah PCNU Tangerang Selatan. Saya juga ketua PWNU DKI," ucap dia.

Lebih lanjut, dia pun meminta PBNU untuk kembali ke jalan perjuangannya. PBNU menurutnya bukanlah organisasi pasar induk.

"Makanya saya ingin luruskan khittah Nahdlatul Ulama, yang termuat di dalam qonun asasi Nahdlatul Ulama, ayo ditegakkan. Ini organisasi ulama, bukan organisasi pasar induk. Di situ ada adab, ada tata krama, ada kesantunan, ada semuanya," pungkas Jazilul.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya