M. Qodari Sebut Gusti Bhre Layak Lanjutkan Kepemimpinan Gibran di Solo, Ini Alasannya

Stefanus Gusma menyerahkan blangkon kepada Gusti Bhre saat konsolidasi relawan Sahabat Bang Ara dan Gusma di Solo, Senin, 5 Agustus 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)

Solo, VIVA – Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan bahwa Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo atau Gusti Bhre adalah sosok yang mampu melanjutkan estafet kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka dalam membawa kemajuan Kota Solo.

Video Emak-emak Viral Nyanyi 'Waktu Ku Kecil' Dinotice Jokowi, Warganet Senggol Gibran

Qodari membeberkan tiga alasannya. Pertama, adanya hubungan harmonis antara Gusti Bhre dengan keluarga besar Presiden Jokowi yang terjalin cukup lama dan di antara keduanya memiliki pemikiran yang sama.

“Saya melihat bahwa yang bisa melanjutkan ini adalah Gusti Bhre. Kenapa? Karena pertama hubungan baik antara Gusti Bhre dengan Pak Jokowi dengan Mas Gibran itu sudah terjalin cukup panjang dan kelihatannya itu sejalan,” ujar Qodari dalam kegiatan Konsolidasi Relawan Sahabat Bang Ara dan Stefanus Gusma, di Wisma Dewa Dewi, Kota Solo, dikutip Selasa, 6 Agustus 2024.

Kelakar Gibran Senasib dengan Ketua Pemuda Katolik, Sama-sama Baru Dipecat Partai

Kaesang serahkan jersey rekomendasi dukungan kepada Gusti Bhre untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota Solo

Photo :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)

Qodari juga menyebut Gusti Bhre mampu memadukan antara tradisi dan modernitas. Hal itu dianggap memiliki kesamaan dengan Gibran dalam membangun Kota Solo. 

Jokowi Pasrah Dipecat sebagai Kader PDIP: Waktu yang akan Mengujinya

“Misalnya revitalisasi Taman Mangkunegaran, namanya tetap ada bagian dari Pura Mangkunegaran, tetapi menjadi lebih asri, lebih indah dan lebih dinikmati, bahkan di sana ada restoran kemudian ada kafe, masyarakat, wisatawan dalam negeri luar negeri bisa masuk ke dalam, bisa ikut merasakan tetapi tetap menjadi bagian dari Pura Mangkunegaran," jelas Qodari

"Jadi di situ kita melihat bagaimana tradisi dan modernitas itu bisa menyatu dengan baik pada diri Mas Gibran dan Gusti Bhre,” sambungnya.

Alasan kedua, kata Qodari, Gusti Bhre merupakan figur muda seperti Gibran yang memiliki energi dan pemikiran yang satu frekuensi untuk Solo lebih maju ke depan.

“Gusti Bhre adalah sosok anak muda yang energinya begitu besar, ya Mas Gibran anak muda berarti yang melanjutkan juga baiknya orang muda karena frekuensi pemikirannya yang sama, energinya juga sama,” ungkapnya.

Alasan ketiga, lanjut Qodari, Gusti Bhre meskipun berasal dari keluarga ningrat, namun memiliki jiwa yang sangat merakyat. 

“Saya melihat bahwa Gusti Bhre ini walaupun dia adalah keturunan dari Raja Mataram, keturunan dari Pura Mangkunegaran, pimpinan Kadipaten Mangkunegaran karena dia adalah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X, tapi sebetulnya beliau ini adalah figur yang sangat-sangat merakyat,” ucapnya.

Merakyatnya Gusti Bhre, lanjut Qodari, terbukti dari kehadiran Gusti Bhre dalam acara konsolidasi relawan Sahabat Bang Ara dan Stefanus Gusma yang disambut begitu antusias oleh masyarakat dengan penuh kehangatan. 

“Kalau istilah saya itu wajah ningrat hati merakyat, wajahnya itu kan ningrat betul tetapi hatinya itu sangat merakyat dan hari ini saya menyaksikan di acara konsolidasi Sahabat Bang Ara dan Stefanus Gusma ini, bagaimana beliau masuk itu dari depan sampai ke belakang itu lama kenapa karena sambutan masyarakat yang begitu meriah,” paparnya. 

Dikatakan Qodari, Gusti Bhre terlihat sangat berwibawa tapi merakyat, sebagaimana karakter kepemimpinan Presiden Jokowi maupun Gibran saat menjabat walikota Solo. 

Qodari juga menilai bahwa kata 'merakyat' ini penting, sebab lawan politik Gusti Bhre diduga akan menggunakan narasi elitisme yang hendak memisahkan Gusti Bhre dari rakyat. 

"Saya menduga bahwa lawan-lawan politik nanti akan menggunakan isu elitisme terhadap Gusti Bhre, pasti itu, jadi Gusti Bhre akan dipisahkan dari rakyat, akan dibuat dikotomi antara Gusti Bhre dengan rakyat,” katanya.

Stefanus Gusma menyerahkan blangkon kepada Gusti Bhre saat konsolidasi relawan Sahabat Bang Ara dan Gusma di Solo, Senin, 5 Agustus 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)

Tetapi, Qodari meyakini isu itu tidak akan mempan karena Gusti Bhre sudah menunjukkan dirinya dekat dengan rakyat. Sehingga narasi elitisme dengan sendirinya akan terbantahkan atau gagal.

“Jadi menurut saya per hari ini tidak bisa lagi tuh kalau ada lawan politik yang mau menyerang Gusti Bhre dengan isu elitisme, mau mendikotomikan Gusti Bhre dengan rakyat gak bisa, itu sudah gagal, sudah dipatahkan Gusti Bhre dengan acara pada hari ini konsolidasi Sahabat Bang Ara dengan Gusma dan tentu saja dengan kegiatan-kegiatan interaksi Gusti Bhre selama ini,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya