Pansus PKB Bentukan PB NU Akan Temui dan Mintai Keterangan Ma’ruf Amin

Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus Anggota Tim Panel Panitia Khusus PB NU Cholil Nafis (tengah) di kantor pusat NU, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Rio Feisal

Jakarta, VIVA - Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus Anggota Tim Panel Panitia Khusus PB NU, Cholil Nafis, mengatakan panitia khusus (pansus) yang dibentuk lembaganya untuk mengharmoniskan hubungan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak memiliki tenggang waktu.

Pra MLB NU Usulkan Daftar Calon Ketum PBNU, Tak Ada Nama Gus Yahya

“Kalau di dalam SK, tidak ada tenggang waktunya, tetapi tentu kalau informasi sudah cukup, tentu kami akan laporkan. Selama informasi belum cukup, ya belum bisa kami melaporkan,” katanya di kantor pusat NU, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024.

Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus meminta informasi dari pihak-pihak terkait, seperti kalangan muda atau tua, hingga masih aktif maupun tidak.

DPR Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi sesudah Banjir Bandang

Kampanye PKB di Pemilu 2014. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Yusran Uccang

“Termasuk kepada Ma’ruf Amin. Insyaallah, kami akan mendatangi, sowan kepada beliau, untuk mendapatkan informasi yang cukup, sehingga yang kami sampaikan informasinya utuh, adil, kira-kira begitu,” ujarnya.

Prabowo Minta Koruptor Kembalikan Uang Korupsi, PKB: Ini Jadi PR Besar Penegak Hukum

Dia menjelaskan bahwa Tim Panel Pansus PB NU terdiri dari sembilan orang yang bertugas untuk mendalami dan menghimpun informasi mengenai hubungan lembaganya dengan PKB.

“Saya sendiri Rais Syuriah PB NU, Ikhsan Abdullah Katib PB NU, Umarsyah Ketua PB NU, Miftah Faqih Ketua PB NU, Ahmad Fahrur Rozi Ketua PB NU, Ulil Abshar Abdalla Ketua PB NU, Sulaiman Tanjung Wakil Sekretaris Jenderal PB NU, Imron Rosyadi Hamid Wakil Sekretaris Jenderal PB NU. Kemudian, yang kesembilan, Najib Azka Wakil Sekretaris Jenderal PB NU,” katanya.

Pada kesempatan itu, ia menjelaskan bahwa PB NU sebelumnya telah membentuk pansus untuk menyinkronkan dan mengharmoniskan hubungan dengan PKB sebagai bentuk tindak lanjut hasil pleno yang lalu.

Ketua Umum (Ketum) PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

"Yang lalu ditunjuk Anwar Iskandar, Wakil Rais Aam PB NU dan Amin Said Husni sebagai juga Wakil Ketua Umum, kemudian membentuk beberapa orang, tim panel, melakukan pendalaman-pendalaman," jelasnya.

Ia mengatakan bahwa informasi tersebut akan dihimpun menjadi rekomendasi kepada PB NU terkait langkah yang bisa diambil untuk mengharmoniskan hubungan dengan PKB.

"Sebagaimana sudah diketahui, Rabu lalu, Lukman Edy, mantan Sekjen PKB, sudah diundang ke PB NU, dan hadir, dan kita bercakap banyak hal, dan juga mendapat informasi yang banyak," katanya menambahkan. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya