Politisi Golkar Sepakat dengan Hashim Program Makan Bergizi Gratis Dongkrak Rangking Pendidikan
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Program unggulan dari Prabowo-Gibran yakni makan bergizi gratis, diyakini akan berjalan dengan baik untuk anak sekolah. Dengan program tersebut, Wakil Ketua Dewan Pembina Parta Gerindra,Gerindra Hashim Djojohadikusumo yakin Indonesia akan mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan siap bersaing dengan negara lain di dunia.
"Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Saya optimis ini berjalan dengan baik, program inI adalah investasi untuk meningkatkan ranking pendidikan Indonesia di mata internasional," ujar Hashim.
Itu disampaikannya, dalam acara Dialog Nasional 'Program Makanan Bergizi Wujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045' dan Peresmian Forum Masyarakat Indonesia Emas, di Gedung LPP RRI, Jakarta, Sabtu 3 Agustus 2024.
Hashim mengaku, sudah menyampaikan ke Prabowo bahwa data Kementerian Kesehatan ada 41 persen atau 18 juta anak di Indonesia yang ke sekolah dengan perut kosong. Juga di dalam data itu, anak-anak prasekolah di Indonesia sebanyak 30 juta orang yang diduga tidak mendapatkan sarapan.
Terkait stunting, jelas Hashim, jug harus diberikan nutrisi yang cukup sejak sang anak masih di dalam perut ibunya. Ia menyebut ada 4 juta ibu hamil yang akan diberikan makan gratis bersama denganP anak sekolahan.
"Maka 4 juta ibu-ibu yang hamil juga segera akan kita berikan makan gratis.Program ini adalah wujud kepedulian dan dari perhatian masyarakat atas nasib bangsa kita. Sebentar lagi diserahkan kepada pimpinan nasional baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka " tutur Hashim.
Sementara itu, politisi Partai Golkar Melli Darsa, sependapat kalau Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran adalah upaya  mempersiapkan generasi emas 2045.Â
"Pertarungan intelektual, kapasitas dan kualitas sdm manusia pada saat itu akan sangat kompetitif. Karena itu, Indonesia wajib menyiapkan sejak dini sdm manusia yang mampu berdaya saing tinggi," ujar perempuan yang juga menjabat sebagai Presiden Harvard Club of Indonesia (HCI).
Lebih lanjut Melli menjelaskan, ketertinggalan SDM Indonesia yang menjadi problem terutama kemiskinan dan kelompok rentan, adalah akses mendapat makanan dan pengetahuan akan makanan sehat.Â
Artinya, jika asupan gizi ini merata di segala kelas sosial, maka ketimpangan kesempatan mendapatka  ilmu pengetahuan akan hilang. Iklim kompetisi yang berkeadilan terbuka luas.Â
"Pemerintah dengan program makanan bergizi gratis melakukan intervensi untuk membangun akses kedua hal itu sehingga masyarakat miskin dapat merasakan keduanya," ujarnya.
Lebih lanjut Melli mengatakan, dengan program ini juga bisa memantik permintaan besar-besaran karena kebutuhan yang besar. sehingga bisa menjadi stimulus sektor pertanian di wilayah itu.Â
Dengan memprioritaskan wilayah untuk program makan bergizi gratis ini, geliat ekonomi di wilayah bisa dipastikan tumbuh. Termasuk dengan wilayah penyangga.
"Artinya gairah di sektor pertanian menggeliat yang bisa saja kedepan menjadi swasembeda baik tingkat lokal maupun secara nasional," ujarnya.Â
Melli punya keyakinan yang kuat, bahwa Prabowo sudah membaca peluang ini. Dengan begitu, beberapa kementerian termasuk Kementerian Pertanian, akan menjadi tulang punggung untuk swasembada dan kebutuhan makan bergizi gratis ini. Â
Jadi kedepan kebijakan pupuk, benih yang unggul, birokrasi yang efektif dan hal lain tepat sasaran ke petani, maka hal yang sangat mungkin kita swasembada bangan beringin dengan makan siang gratis.Â
"Ini soal policall will saja," ujarnya.
Soal harga dan biaya, Melli yakin sudah dipikirkan dengan matang oleh pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Ia tidak berpatokan pada angka 15 ribu, melainkan pada menu yang diberikan.Â
"Bisa saja angkanya lebih dari 15 ribu tpi tidak ada gizinya. Intinya adalah makanan apa yg akan diberikan, Itu pointnya. Saya yakin pak Prabowo punya tim yang tepat untuk hal itu," ujarnya.