Pengamat: Munculnya Sosok Kadis PUPR Rena di Pilkada Kota Bogor Merusak Tatanan KIM

Baliho Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Rena Da Frina.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)

Bogor, VIVA - Sosok baru dalam bursa kandidat Pilkada Kota Bogor mulai muncul, salah satunya Rena Da Frina, kini menjabat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Bogor. Kepala dinas yang dilantik oleh wali kota Bima Arya saat menjabat pada periode kedua itu kini foto wajahnya mulai menghiasi sejumlah ruas jalan di Bogor dalam bentuk spanduk hingga videotron.

Pramono Kaget Hasil Survei Capai 28,4%: Saya Kira Maksimal 20%

Namun munculnya Rena, menurut pengamat politik dan kebijakan publik sekaligus Founder Visi Nusantara Maju, Yusfitriadi, akan mengarah pada pendamping Dedie A Rachim, wakil wali kota pendamping Bima Arya, yang kini juga maju dalam Pilkada Kota Bogor.

Yus menyebut, elite partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) di tingkat nasional ingin tereplikasi, namun tergantung kondisi daerahnya. Di Kota Bogor sangat mungkin tereplikasi, karena politikus Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengarah pada kadernya di Kota Bogor, yakni Rusli, sedangkan Partai Gerindra sudah memutuskan Jaenal Mutaqin.

Pramono Anung Respons Survei 28,4 Persen di Awal Pencalonan: Saya Terkejut

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim

Photo :
  • VIVA/Muhammad AR

"Dedie Mulyadi pilihannya bersanding pada dua orang, Rusli atau JM, cuma di tengah-tengah Bima Arya merusak, dengan men-setting Rena," kata Yus.

PKS Optimis Syaikhu-Ilham Habibie Menang Pilkada Jabar Meski Hasil Surveinya Buncit

Munculnya Rena, katanya, pada dikhawatirkan akan membuat partai anggota KIM berkurang.

"Khawatir setingan Rena itu dipaksakan untuk masuk ke Dedie Rachim, karena Dedie Rachim menganggap dirinya dipasangkan dengan kucing pun menang, kira-kira kan. Maka ketika Rena dipaksakan ke Dedie Rachim akan menyatu antara JM (Gerindra) dengan Rusli (Golkar), ini koalisi KIM tapi KIM minus PAN karena PAN Dedie Rachim sudah keluar, jika dipaksakan Rena," ujarnya.

Yusfitriadi, yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Studi Vinus merilis para bakal calon wali kota dan wakil walikota bogor. Dari hasil survei, elektabilitas Dedie A. Rachim masih yang tertinggi dengan 30,25 persen dari 11 bakal calon wali kota.

Mantan ajudan Iriana Jokowi, Sendi Fardiansyah sekaligus bakal calon Wali Kota Bogor

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Di bawahnya ada dr. Raendi Rayendra dengan perolehan 23,25 persen, posisi ketiga Sendi Fardiansyah dengan elektabilitas 16.50 persen. Kemudian, Atang Trisnanto dengan 6,50 persen dan peringkat kelima ditempati Jenal Mutaqin dengan 5,0 persen.

Sendi Fardiansyah berada di peringkat teratas dengan elektabilitas 22,75 persen, disusul Ketua Partai Golkar Kota Bogor Rusli Prihatevi dengan 11,75 persen. Posisi ketiga ditempati Jenal Mutaqin dengan 8,50 persen, disusul Atang Trisnanto dengan 7,13 persen, dan posisi kelima ditempati Raendi Rayendra dengan 4,75 persen.

LS Vinus juga melakukan survei tentang pasangan calon yang diprediksi akan bertarung di Pilkada 2024. 

Dari hasil survei tiga besar, pasangan Dedie-Sendi meraih elektabilitas tertinggi dengan 12,13 persen, diikuti pasangan Raendi-Sendi dengan 10 persen, Dedie-Rusli 9,36 persen, dan pasangan Sendi-Jenal dengan 3,88 persen.

Yusfitriadi mengatakan survei itu dilakukan sebelum Partai Gerindra mengeluarkan surat tugas kepada Jenal Mutaqin untuk maju sebagai bakal calon wali kota Bogor di Pilkada 2024.

Survei dilakukan periode 22 hingga 26 Juli 2024 dengan elektabilitas masing-masing bakal calon wali kota dan wakil wali kota mengalami peningkatan. Misalnya, Dedie A. Rachim, yang mengalami kenaikan. "Sebelumnya hanya 20 persenan dari survei kali ini naik menjadi 30 persenan; tapi untuk Atang relatif stabil," ujarnya.

Yus menyampaikan, survei itu dilakukan dengan menggunakan teori Slovin dengan pengambilan sampel melalui metode cluster random sampling dengan mengambil 800 responden dari seluruh kecamatan dengan instrumen tertutup dan teknik wawancara tatap muka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya