Airlangga Respons Peluang PKS Gabung Poros Koalisi Prabowo

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat memberikan keterangan kepada awak media di Masjid Ainul Hikmah kompleks kantor pusat Partai Golkar, Jakarta, Senin, 17 Juni 2024.
Sumber :
  • ANTARA/Narda Margaretha Sinambela

Jakarta, VIVA - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto merespons peluang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengan poros Koalisi Indonesia Maju (KIM). Bagi Airlangga, gabung atau tidaknya PKS tergantung Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto.

Bocoran Timses RK-Suswono, Ada Eks Wakil Gubernur Jakarta hingga Pentolan PKS

"Iya (tergantung Prabowo)," kata Airlangga saat ditanyai awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024.

Menurut dia, Golkar belum menyatakan setuju atau tidak setuju, jika PKS bergabung dengan KIM. Airlangga mengatakan nanti akan dibahas di KIM.

Hasto Blak-blakan soal Peluang PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo

"Ya nanti ada pembicaraan," ujarnya.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu bersama legislator PKS terpilih.

Photo :
  • Dok. PKS
HPJI Dorong Pemerintahan Prabowo Benahi Sektor Logistik RI, Ini yang Jadi Sorotan

Kendati begitu, Airlangga sebelumnya sudah menyampaikan bahwa ia menilai positif keinginan partai-partai non koalisi yang ingin mendukung jalannya pemerintahan ke depan.

Airlangga menekankan, kekuatan politik diperlukan untuk menjawab tantangan yang tidak mudah ke depan. Dia pun menegaskan tidak ada kekhawatiran bakal terjadi gejolak jika PKS masuk dalam pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sebelumnya, keinginan PKS masuk dalam jajaran partai koalisi Prabowo disinyalkan oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu beberapa waktu lalu.

Syaikhu menanggapi pernyataan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengenai perlu adanya kolaborasi untuk membangun negeri, sehingga dalam konteks pemerintahan, tidak mungkin dilakukan oleh satu partai politik saja.

"Oleh karena itu, saya kira untuk Pak Dasco khususnya, dan Gerindra, ajak-ajaklah PKS. Jangan coba sekadar ajak Partai NasDem dan PKB, PKS ditinggal sendirian," ujar Syaikhu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya