Dasco Sebut Ada Dorongan Prabowo Subianto Ajak PKS Gabung ke Pemerintahannya

Ketua Koordinator Strategis TKN Prabowo-Gibran Sufmi Dasco Ahmad (tengah).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, ada dorongan kepada Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, untuk mengajak Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, gabung ke pemerintahannya nanti. 

Bertemu Dengan SBY di Kertanegara, Prabowo Optimis Bisa Wujudkan Ini

"Ada aspirasi yang disampaikan bahwa baik dari luar maupun dari internal bahwa sebaiknya kemudian kita juga mengajak PKS," ujar Dasco di iNews Tower, Jakarta Pusat, dikutip Kamis, 1 Agustus 2024.

Di sisi lain, wacana PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, sedang dibahas di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM). Namun, kata Dasco, pembahasan tersebut belum sampai ke jatah menteri yang akan diberikan.

PKS Sebut Pembentukan Struktur Timses RK-Suswono Sudah 98 Persen

"Oh saya belum sampai ke situ ya, ini kan baru aspirasi yang baru dibahas," ucapnya.

Selain itu, Wakil Ketua DPR RI itu juga memastikan sudah ada pembicaraan intens dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). PKB sejatinya juga sudah diajak gabung.

SBY Temui Prabowo di Kertanegara, Bahas Apa?

"Sudah ada pembicaraan-pembicaraan yang lebih intens antara Partai Gerindra dengan Partai PKB," kata Dasco.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu, berharap Partai Gerindra mau bekerja sama untuk Pilkada DKI Jakarta 2024. Bahkan Syaikhu berharap, Gerindra mendukung pasangan calon yang diusung PKS untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di Jakarta.

"Mohon izin, Pak Dasco, kita nampaknya dalam kehidupan berpolitik, serius membangun kebersamaan ke seluruh jajaran. Alhamdulillah, kita dapat Presiden terpilih, nah itu dari Partai Gerindra, maka berikanlah ke DKI untuk PKS," kata Syaikhu.

Syaikhu juga berharap, agar Gerindra turut mengajak PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Ajak-ajaklah PKS, jangan cuma ngajak Nasdem dan PKB, PKS ditinggalkan sendirian," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya