Anis Yakin Wafatnya Ismail Haniyeh jadi Penyulut Perjuangan Palestina, Instruksikan Kader Salat Gaib
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Banyak tokoh Indonesia, yang turut bersedih dan menyampaikan duka mendalam pasca pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, yang meninggal dunia di Teheran Iran. Apalagi Indonesia adalah negara yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.
Diantaranya adalah Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta. Anis menyampaikan duka cita mendalam setelah Haniyeh wafat. Dia berdoa gugurnya Ismail Haniyeh akan menjadi syuhada bersama dengan rakyat Palestina lainnya yang telah gugur akibat invasi Israel.
"Dan darah mereka terus menyulut api perjuangan, serta menjadi sebab kemerdekaan Palestina. Aaamiin," kata Anis Matta, dalam keterangannya, Kamis 1 Agustus 2024.
Anis mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang ditujukan kepada seluruh fungsionaris dan anggota tentang belasungkawa untuk Ismail Haniyeh. SE itu berisi duka cita wafatnya Ismail Haniyeh dan rakyat Palestina akibat agresi militer oleh Israel. Seluruh kader dan fungsionaris diminta salat gaib.
"Sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina, DPN Partai Gelora menghimbau kepada seluruh fungsionaris, anggota dan simpatisan untuk melakukan sholat ghaib dan doa bagi almarhum Dr Ismail Haniyeh," ujarnya.
Sementara Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfuz Sidik, berharap wafatnya Ismail Haniyeh akibat serangan Israel di Teheran, tidak menyurutkan perjuangan menuju Palestina yang merdeka sepenuhnya.
"Kami tentu saja sangat berharap bahwa peristiwa ini tidak menyurutkan semangat perjuangan kemerdekaan Palestina karena datang dan pergi nampaknya sudah menjadi bagian dari sejarah perjuangan rakyat Palestina," kata Mahfuz Sidik.
Lebih lanjut politisi yang pernah menjadi Ketua Komisi I DPR 2010-2016 ini mengatakan, doa masyarakat dunia agar konflik di Palestina segera berakhir, akan terus dipanjatkan. Sehingga Palestina bisa menjadi negara yang merdeka sepenuhnya.
"Sekali lagi kami menyampaikan salam takzia, semoga Dr Ismail Haniyeh mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah SWT dan seluruh rakyat Palestina tidak surut di dalam memperjuangkan hak kemerdekaan, yang sudah puluhan tahun diperjuangkan," katanya.
Ismail Haniyeh dilaporkan tewas terbunuh di kediamannya di Teheran Iran, Rabu 31 Juli 2024 waktu setempat. Hamas menyatakan Ismail Haniyeh meninggal dunia karena serangan dari agen "Israel" di tempat menginapnya di Teheran.
Hari sebelumnya, Ismail Haniyeh bertemu pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.