Puan Kenang Hamzah Haz: Bukti Nyata Tokoh Pengayom yang Memanusiakan Manusia
- Istimewa
Jakarta, VIVA - Ketua DPR RI Puan Maharani sempat menghadiri tahlilan tujuh hari wafatnya Wakil Presiden ke-9 RI, Hamzah Haz. Puan mengenang figur Hamzah Haz sebagai tokoh pengayom bangsa.
Puan hadir untuk turut mendoakan Hamzah Haz yang merupakan Wapres era Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri. Saat acara tahlilan, eks Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu duduk di samping putri Hamzah Haz, Vera Safianti Haz.
“Saya hadir untuk ikut mendoakan alm Bapak Hamzah Haz yang punya peran besar bagi Indonesia. Termasuk juga bersilaturahmi dan mewakili keluarga untuk menyampaikan duka cita langsung kepada keluarga almarhum,” kata Puan, dikutip pada Kamis, 1 Agustus 2024.
Menurut dia, banyak orang yang merasa kehilangan dengan wafatnya Hamzah Haz. Dia bilang bagi yang mengenal Hamzah Haz, pasti tahu almarhum adalah tokoh yang bisa mengayomi semua. “Dedikasi beliau telah memberikan banyak kontribusi untuk bangsa dan negara ini," ujar Puan.
Puan menilai figur Hamzah juga sebagai sosok yang teduh dan merangkul. Dia menyebut mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu sebagai negarawan paripurna yang mewakafkan diri untuk bangsa dan negara.
Pun, ia menambahkan almarhum juga dianggap sebagai seorang ekonom dan aktivis Islam Indonesia sehingga memiliki banyak warisan ilmu. Salah satu ilmu yang dikenang Puan adalah figur almarhum sebagai tokoh yang punya nilai kemanusiaan sangat tinggi.
“Almarhum Bapak Hamzah Haz adalah bukti nyata tokoh yang memanusiakan manusia sekalipun beliau merupakan salah satu tokoh besar Indonesia," tutur Puan.
Lebih lanjut, dia mengatakan semangat persatuan dan kesatuan yang diperjuangkan Hamzah Haz harus diteruskan oleh tokoh-tokoh masa kini. Menurut Puan, semangat itu juga harus diwarisi oleh generasi muda Indonesia.
“Warisan nilai-nilai yang diperjuangkan beliau harus terus hidup untuk Indonesia. Dan bangsa ini tidak boleh melupakan jasa-jasa serta kontribusi beliau semasa hidupnya,” ujar putri Megawati Soekarnoputri itu.