Dukung Kamala Harris di Pilpres AS, Megawati: Kalau Nanti Jadi, Saya Nggak Kesepian

Megawati Soekarnoputri di acara Mukernas Partai Perindo
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mendukung Calon Presiden dari Partai Demokrat di Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat, Kamala Harris. Jika Kamala terpilih, Megawati mengaku tidak akan kesepian karena punya teman perempuan sesama Presiden.

Trump atau Harris, Siapa yang Akan Lebih Menguntungkan bagi Tiongkok?

"Kamala Harris saya senang, ayo ibu-ibu dukung dia. Saya dukung, saya senang banget, kalau kamu nanti jadi, saya enggak kesepian," ujar Megawati dalam pidato politiknya di acara Mukernas Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Juli 2024.

Presiden RI ke-5 itu juga mengaku sudah mengirimkan surat dukungan kepada Kamala Harris. Namun, kata dia, tidak disebutkan surat ditujukan ke Kamala atau Partai Demokrat.

Survei: Trump dan Harris Bersaing Ketat Jelang Pemungutan Suara Pemilu AS

Megawati menilai presiden perempuan masih jarang. Dia bilang AS akan keren bila punya pemimpin perempuan.

"Saya kan nanya-nanya presiden wanita itu sapa wae ya, kayaknya enggak ada ya kan keren ni kalau Amerika perempuan, hore," ujar Megawati.

Jelang Pemungutan Suara, PM Israel Netanyahu Lebih Inginkan Trump Atau Harris jadi Presiden AS?

Wapres AS Kamala Harris Diinterupsi Saat Pidato Soal Gaza (Doc: X)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Lebih lanjut, Megawati menyambut baik Kamala bisa maju sebagai capres AS dari Partai Demokrat setelah Joe Biden mundur. Karena, menurutnya hal ini berkaitan dengan regenerasi dan memberi porsi kepada calon yang lebih muda.

"Saya ketawa masa Amerika katanya negara besar super power tidak ada regenerasi calonnya. Masa enggak anak muda gitu ya yang keren sopo. Itu kan artinya stuck loh, staknasi," tutur Megawati.

Biden diketahui mengundurkan diri dari pemilu di tengah pertanyaan tentang usia dan kesehatannya. Ada dorongan Biden mundur pasca debat pertamanya melawan sang rival Donald Trump dinilai buruk pada akhir Juni. 

Biden juga berjanji untuk tetap menjabat sebagai presiden hingga masa jabatannya berakhir pada 20 Januari 2025.

Pengambilalihan kekuasaan oleh Harris telah menghidupkan kembali kampanye yang telah terpuruk di tengah keraguan Demokrat tentang peluang Biden untuk mengalahkan Trump.

Jajak pendapat menunjukkan Trump unggul atas Biden, termasuk di negara bagian medan tempur.
setelah penampilan Biden yang buruk dalam debat. Namun, masuknya Harris dinilai ke dalam pencalonan telah mengubah dinamika.

Tim kampanye pemilihan Kamala Harris mengatakan pada Minggu, 28 Juli 2024, bahwa telah mengumpulkan US$ 200 juta (Rp3,2 triliun). Selain itu, sudah mendaftarkan 170 ribu relawan baru dalam seminggu sejak ia menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat.

"Dalam seminggu sejak kami mulai, @KamalaHarris telah mengumpulkan $ 200 juta dolar. 66 persen dari jumlah itu berasal dari donatur baru. Kami (juga) telah mendaftarkan 170.000 relawan baru," tulis wakil manajer kampanye Harris, Rob Flaherty di X.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya