PKB Kini Menjelma Jadi Partai Nasional, Waketum Hanif: Pemilih Merata, Tidak Jawa Sentris
- Istimewa
Subang, VIVA - Pencapaian suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Pemilu 2024 mengalami kenaikan karena pemilih dinilai lebih merata. Dengan hasil di Pemilu 2024, PKB kini menjelma jadi partai nasional.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum DPP PKB Hanif Dhakiri saat membuka secara resmi Sekolah Pemimpin (Sespim) Perubahan wilayah 5. Sespim itu diikuti296 anggota legislatif terpilih di semua tingkatan di wilayah Jawa Barat, Banten, dan Kalimantan Selatan.
Hanif mengingatkan agar seluruh legislator PKB terpilih hasil Pileg 2024 bisa menjadi anggota legislatif yang efektif dan punya disiplin tinggi. Bagi dia, dengan pola seperti maka hasil kerjanya produktif untuk masyarakat dan partai politik.
"Saya tekankan agar bapak ibu sekalian bisa menjadi anggota legislatif yang efektif. Apa itu? Anggota legislatif yang punya disiplin politik tinggi, cara kerjanya efektif, dan hasil kerjanya produktif baik buat masyarakat maupun partai" kata Hanif di Subang, Senin, 29 Juli 2024.
Dia mengatakan PKB saat ini telah bertransformasi menjadi partai nasional karena bukan lagi Jawa sentris. Pencapaian itu karena terlihat dari perolehan kursi PKB yang naik signifikan dan tersebar di berbagai daerah, termasuk luar basis PKB.
"Berkat kerja keras seluruh kader dan anda semua ini akhirnya PKB menjadi partai nasional. Pemilihnya merata dan tidak Jawa sentris," jelas eks Menteri Ketenagakerjaan itu.
Hanif mencontohkan hasil suara PKB di beberapa wilayah yang mayoritas pemilihnya non muslum.
"PKB bisa menang meski di daerah yang bukan basisnya. Di Nagakeo mayoritas warganya Katolik, tapi warganya memilih PKB. Di Samosir warganya mayoritas Kristen, tapi pemenang di sana ya PKB," lanjut Hanif.
Kata Hanif, keberhasilan PKB itu tak boleh menghentikan langkah seluruh anggota legislatif untuk mengabdikan diri demi kepentingan masyarakat.
"Anda semua adalah etalase partai. Kalau anda baik maka baiklah partai, kalau anda jelek tentu partai juga akan jelek," ujar mantan Anggota DPR itu.
Dia pun meminta agar para legislator terpilih bisa memperjuangkan parpol sebagai instrumen politik dalam menyampaikan aspirasi rakyat pemilih.
"Titip agar PKB ini benar-benar menjadi instrumen politik satu-satunya yang harus kita jaga. Oleh karena itu mari jaga kekompakan, mari jaga soliditas di antara kita semua," ujar Hanif.
Sementara, Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda bersyukur dengan pencapaian PKB di Jawa Barat pada Pileg 2024. Dari data, suara PKB di Jawa Barat moncer karena berada di urutan ketiga setelah Gerindra dan Golkar.
"Syukur alhamdulillah untuk DPR RI kita mengalahkan PKS dan PDIP. Kita ranking ketiga setelah Gerindra, Golkar," kata Huda.
Dengan peningkatan itu, elektoral PKB di DPR RI dan DPRD Provinsi Jabar naik dari 8 menjadi 12 kursi.
"Kursi DPR RI di Jawa Barat ini naik dari 8 menjadi 12. Kursi DPRD Provinsi juga naik dari 12 menjadi 15 kursi. DPRD Kabupaten/Kota kita juga naik tinggi. Kayaknya tertinggi di seluruh provinsi seluruh Indonesia," jelas Huda.
Dia membandingkan pencapaian PKB di Pemilu 2024 mengalami kenaikan dibandingkan 2019. "Dulu 2019 kita mendapat 121 kursi, sekarang di 2024 bertambah jadi 162 kursi. Ini kerja keras teman-teman semua," tutur Huda.
Lebih lanjut, Huda menambahkan jika kunci utama keberhasilan parpol adalah kaderisasi. Ia menyampaikan komitmen untuk menggalakkan kaderisasi PKB di Jawa Barat dan optimis akan memenangi pertarungan di masa yang datang.
"Kalau mau menang kuncinya cuma satu, kaderisasi. Dengan kaderisasi kita akan menangi pertarungan apapun, karena kaderidasi adalah tulang punggung partai," ujar Huda.