Pendiri PMII Chalid Mawardi Meninggal Dunia, Cak Imin: Kita Kehilangan Tokoh Besar

Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta - Kabar duka datang dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Salah seorang pendiri PMII, KH. Chalid Mawardi meninggal dunia.

Cak Imin Tegaskan PKB Usulkan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional

Terkait itu, Ketua Majelis Pembina Nasional PB PMII, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyampaikan duka cita mendalam. Dia menganggap almarhum Chalid sebagai sahabat.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Saya tentu sangat bersedih, berduka yang amat dalam. Diiringi doa semoga beliau pak Chalid Mawardi sahabat Cholid Mawardi," kata Cak Imin di Berastagi, Kabupaten Karo seperti disampaikan dalam keterangannya, Jumat, 26 Juli 2024.

Wapres Gibran: Wanita Itu Adalah Tiang Negera

Bagi Cak Imin, Kiai Chalid Mawardi adalah sosok teladan seluruh kader PMII. Ia mengenang figur almarhum tak sungkan memberi motivasi kepada kader PMII meski di usia senja.

"Teladan kita semua yang terus memberi motivasi, semangat. Dan, bahkan di dalam usia beliau terus hadir dan memberikan motivasi kepada para aktivis PMII," jelas Wakil Ketua DPR RI itu.

Wapres Gibran Hadiri Pembukaan Konferensi Besar Fatayat NU di Jakpus

Cak Imin yang juga Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengaku bersyukur sempat berinteraksi dan dapat arahan langsung dari Kiai Chalid semasa hidup. Ia merasa kehilangan Kiai Chalid yang dianggapnya sebagai tokoh besar sekaligus aktivis Nahdlatul Ulama (NU).

"Hari ini kita kehilangan seorang tokoh besar. Pendiri PMII, aktivis Nahdlatul Ulama, Kiai dan Ulama serta pejuang keadilan dan kemakmuran rakyat," katanya.

"Pak Chalid Mawardi, Selamat Jalan! Allah memanggilmu dalam pelukan surga-Nya. Insya Allah Pak Cholid Mawardi Husnul Khatimah. Alfatihah!," tutur Cak Imin.

Untuk diketahui, Chalid Mawardi merupakan salah seorang pendiri PMII pada 1960. Rekam jejak Kiai Chalid itu kemudian jadi Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor era 1980-1985.

Kiai Chalid yang lahir di Solo 11 September 1936 dikenal sebagai sosok pengayom anak-anak muda NU. Almarhum punya pesan agar PMII tak jauh-jauh dari Nahdlatul Ulama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya