Puan Maharani Ungkap Komunikasi Dengan Anies Baswedan Terkait Pilkada Jakarta
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta – Komunikasi politik dilakukan oleh Anies Baswedan dengan PDIP dalam rangka Pilgub Jakarta. Hal itu diakui Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani. Dikatakan Puan, telah menjalin komunikasi dengan Anies terkait Pilkada Jakarta 2024. Dia pun membuka kemungkinan partainya mengusung Anies.
"Komunikasi informal pastinya sudah," kata Puan kepada wartawan di Hotel Fairmont, Jakarta, dikutip Jumat, 26 Juli 2024.
Meski demikian, Puan menjelaskan PDIP masih menimbang-nimbang sebelum memutuskan siapa sosok yang akan diusung di Pilkada Jakarta nanti.
Terlebih, kata dia, waktu menuju pendaftaran calon kepala daerah di KPU RI masih panjang. Sehingga, masih ada waktu bagi PDIP untuk melihat dinamika politik yang terjadi jelang Pilkada Jakarta.
"Kan waktunya masih panjang, sampai bulan akhir bulan Agustus nanti, jadi masih banyak waktu kita untuk melihat perkembangan yang ada dan dinamika politik yang masih berkembang," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 2014-2019 itu.
Untuk diketahui, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyiratkan partainya berpeluang mengusung sosok baru pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Hasto mengungkapkan, pihaknya mendapatkan informasi dari civil society bahwa nama pakar hukum tata negara Bivitri Susanti diusung untuk masuk ke dalam bursa pilkada.
"PDIP terus membuka suatu ruang bagi hadirnya calon-calon pemimpin tersebut, yang kemudian nanti kita akan cermati berdasarkan suara arus bawah partai," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Sabtu, 20 Juli 2024.
Hasto mengatakan, kemungkinan ini merupakan dampak dari penayangan film dokumenter "Dirty Vote" yang dirilis pada 11 Februari 2024 oleh rumah produksi WatchDoc di platform YouTube. Menurut Hasto, kondisi tersebut turut menyehatkan demokrasi Indonesia.
Di sisi lain, PDIP masih terus mencermati sosok yang akan diusung untuk maju di Pilkada Jakarta. Ada berbagai wacana yang muncul saat ini mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hingga Anies Baswedan.
"Berbagai wacana yang muncul saat ini baik itu terkait dengan Pak Ahok, Pak Anies termasuk kombinasi keduanya atau kemungkinan rivalitas di antara keduanya," kata Hasto.
Selain itu, muncul juga figur baru, seperti Sekretaris Kabinet Pramono Anung, mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn.) Andika Perkasa dan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi atau Hendi.