AHY Bilang Demokrat Setuju Pilpres dan Pileg 2029 Digelar Terpisah Lagi
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, menegaskan pihaknya memang lebih setuju kalau pemilu presiden atau pilpres dan pemilu legislatif atau pileg, digelar terpisah. Tidak seperti Pemilu 2024 yang digelar serentak. Tapi sama seperti pemilu-pemilu sebelumnya, yang memang digelar terpisah.
Hal ini menanggapi usulan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), agar gelaran pilpres dan Pileg 2029 dilaksanakan secara terpisah di bulan yang berbeda.
“Apakah Demokrat setuju jika pileg dan pilpre snya dipisah. Sebetulnya itu yang sejak awal kami sarankan,” ujar Agus di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, dikutip Jumat, 26 Juli 2024.
Politisi yang lebih akrab disapa AHY itu mengatakan, pihaknya pernah berdiskusi dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bahwa pelaksanaan pemilu serentak 2024 perlu dikaji lagi.
“Kita mengatakan bahwa serentak itu bukan tidak baik, tetapi kita perlu mengkaji kembali apakah lebih baik kalau kita pisahkan seperti terdahulu, Pileg duluan baru setelah itu pilpres,” jelasnya.
Putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu menjelaskan, Demokrat mempertimbangkan pilpres dan pileg dipisah karena ingin memberikan ruang bagi pemilih agar serius memahami calon yang akan dipilih. Itu tidak ditemukan bila pileg dan pilpres digelar serentak.
“Jika dilakukan secara serentak, pengalaman selama ini sudah hampir pasti fokus masyarakat kita semua memberikan panggung perhatian kepada pilpres. Itu sudah otomatis akan seperti itu,” ujar dia.
Di sisi lain, ia menilai gelaran pileg kurang mendapatkan perhatian. Padahal, kata AHY, pemilih perlu mengenal lebih dalam caleg dan parpol agar tidak asal mencoblos.
“Harapannya pemilih mengenal siapa yang akan dipilihnya, partainya termasuk caleg-calegnya. Jangan hanya sekedar yang penting datang, yang penting saya sudah menyelesaikan tugas. Nah, maksud saya salah satu perbaikannya dipisah antara pileg dan pilpres,” ungkap AHY.
Maka itu, AHY berharap DPR RI mengkaji kembali UU Pemilu terkait pelaksanaan pemilu serentak. Dia berharap pileg dan Pilpres 2029 bisa dilaksanakan terpisah di bulan yang berbeda.
“Inilah harapannya kalau bisa beda beberapa bulan antara pileg dengan pilpres,” tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menyebut Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg) harus dipisah atau diselenggarakan tidak secara serentak agar warga bisa mengenali calon legislatif (caleg) yang akan dipilih.
Menurutnya, pemilu yang diselenggarakan serentak itu membuat pembahasan pileg akhirnya tidak memunculkan visi dan misi para calon legislatif karena semua mata tertuju kepada para calon presiden dan wakil presiden.
"Kenapa itu harus dipisahkan? Ya supaya fokus masing-masing," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 25 Juli 2024.
Selain itu, dia mengatakan pada anggota partai politik pun pada akhirnya memiliki kinerja yang tidak jelas. Pasalnya, seorang calon legislatif akan secara bersamaan bekerja untuk pemenangan seorang ketua umumnya yang maju di Pilpres.
"Itu terjadi di tingkat satu, tingkat dua, nah oleh sebab itu supaya fokus itu masyarakat supaya bisa memilih calon-calonnya dengan jelas," katanya.