Elektabilitas RK Selisih Tipis Jika Head to Head Lawan Anies di Pilgub Jakarta

Perbandingan Elektabilitas Anies vs Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id

Jakarta – Meski elektabilitas Anies Baswedan di Jakarta masih paling tinggi, potensi munculnya kuda hitam masih terbuka. Salah satu tokoh yang dinilai cukup kuat untuk melawan Anies di Jakarta adalah Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

Untuk menguji siapa diantara kedua tokoh tersebut yang memiliki elektabilitas tertinggi, lembaga survei Indikator Politik Indonesia melakukan simulasi Pilkada Jakarta dengan diikuti hanya 2 pasang Calon. Kedua calon yang diuji elektabilitasnya jika berhadapan adalah Anies dan Ridwan Kamil.

"Dari data yang kami punya, berbagai simulasi itu, dalam simulasi head to head nama-nama tadi (suaranya) cenderung nambah ke Ridwan Kamil. Makanya saya mengatakan bahwa Ridwan Kamil punya potensi sebagai calon yang lebih inklusif karena dia narik (suara) dari pendukung yang lain,” ungkap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dalam keterangannya, Kamis, 25 Juli 2024.

Setuju dengan Prabowo Pilkada Lewat DPRD: Saatnya Dievaluasi secara Menyeluruh

Direktur Eksekutif lndikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi

Photo :
  • Dok Indikator Politik

Dalam simulasi tersebut, elektabilitas Anies berada pada angka 50,1 persen. Sedangkan elektabilitas RK 38,8 persen. Mengingat RK belum melakukan aktivitas politik secara intens di Jakarta, gap atau selisih elektabilitas tersebut tipis dan tidak terlalu jauh. 

PDIP: Pilkada Langsung Beri Pendidikan Politik kepada Masyarakat

Burhanuddin mengakui bahwa elektabilitas RK di Jakarta masih struggling. Namun demikian, hasil survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia melihat ada peluang untuk mantan gubernur Jawa Barat tersebut. 

”Tetapi, lagi-lagi di Jakarta (RK) bukan tanpa peluang. Ridwan Kamil masih terbuka peluangnya meskipun peluangnya tidak sebesar di Jawa barat. Tetapi, bukan berarti dia kartu mati di Jakarta. Karena kemampuan Ridwan Kamil untuk menarik pendukung yang lain itu lebih kuat,” terang dia. 

Contoh paling sederhana adalah pendukung Ahok. Burhanuddin menyebutkan bahwa pendukung Ahok cenderung mengalihkan dukungannya kepada RK bila figur yang mereka dukung tidak maju di pilkada Jakarta. 

Ilustrasi Pemilu 2024.

Photo :
  • VIVA

Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Anies ada pada angka 43,8 persen, Ahok dengan 32,1 persen, dan RK 18,9 persen. Saat Ahok dihilangkan dan tersisa Anies melawan RK, elektabilitas RK naik signifikan dan selisih elektabilitas RK dengan Anies semakin tipis. 

”Ketika Ahok tidak masuk dalam simulasi, saya asumsikan Anies versus RK, secara langsung suara pemilih Ahok itu cenderung lari ke RK, suara RK awalnya sekitar 18 persen langsung melonjak 20 persen jadi 38,8 persen," kata Burhanuddin.

"Jadi, meskipun Ahok nomor dua di bawah Anies dalam segala simulasi dan di atas Ridwan Kamil, tetapi kalau melihat tren ini sepertinya RK lebih kompetitif melawan Anies ketimbang Ahok,” jelas Burhanuddin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya