Muncul Nama Jokowi sebagai Top of Mind Cagub Jakarta di Survei Indikator
- Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
VIVA – Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya terkait Pilkada Jakarta 2024. Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul dalam jajaran top of mind masyarakat dalam memilih sosok calon gubernur (cagub) Jakarta.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, menjelaskan, top of mind artinya pihaknya tidak memberi informasi siapa cagub yang bakal disodorkan kepada pemilih.
"Jadi terserah pemilih menjawab siapapun dan karenanya mereka bebas memilih termasuk muncul Joko Widodo, 0,1 persen ada yang menyebut,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis secara virtual hasil survei bertajuk 'Siapa Unggul di Jakarta? Rematch Anies vs Ahok dan Potensi Munculnya Kuda Hitam', Kamis, 25 Juli 2024.
Selain Jokowi, Burhanudin mengungkapkan Anies Baswedan masuk dalam top of mind pilihan warga. Menurut Burhanuddin, mantan gubernur Jakarta itu memiliki elektabilitas atau tingkat keterpilihan sebesar 39,7 persen.
“Pemilunya masih sekitar 3-4 bulan, calon belum ditetapkan secara definitif oleh KPUD, tetapi warga sudah punya preferensi. Nah kemana preferensi itu disalurkan, hampir 40 persen tepatnya 39,7 persen itu memilih Anies Baswedan,” ujarnya
Sementara itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memperoleh 32,1 persen dan Ridwan Kamil (RK) hanya 18,9 persen. Burhanudin menyebut selisih persentase antara Anies dengan Ahok signifikan.
“Dan selisih antara Ahok dengan Ridwan Kamil signifikan. Nama-nama lain kecil-kecil di bawah 1,5 persen,” ujarnya.
Kendati sudah ada warga yang memiliki preferensi pilihan, ia menyebut baru 70,5 persen warga yang mengetahui Pilkada bakal diselenggarakan pada November 2024. Artinya, lanjut dia, belum seluruh warga Jakarta mengetahui soal penyelenggaraan pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur.
“Bisa bayangkan kalau di Jakarta saja tingkat awareness warga terhadap pelaksanaan pilkada, itu baru di kisaran 70 persen. Nah bisa jadi di wilayah lain lebih rendah terutama di wilayah Jawa, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, itu awarenessnya lebih rendah,” imbuhnya.
Diketahui, survei Indikator Politik Indonesia ini dilakukan pada 18-26 Juni 2024. Populasi survei dengan wawancara tatap muka ini merupakan semua warga negara Indonesia di Jakarta yang memiliki hak pilih.
Jumlah sampel 800 responden dengan penarikan sampel menggunakan teknik multi stage random sampling. Margin of error survei ini kurang lebih 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan berada di angka 95 persen.