Daftar Jadi Calon Pimpinan KPK, Eks Ketua Komisi III DPR Ungkap Alasannya

Pieter C Zulkifli
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jakarta – Mantan Ketua Komisi III DPR, Pieter C Zulkifli, turut mendaftar sebagai Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029. Keputusan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan mendalam terhadap kondisi KPK yang terus mengalami berbagi masalah internal dan terpaan skandal yang merusak citra lembaga antirasuah tersebut.

Dewas Tak Berikan Hasil Sidang Etik Nurul Ghufron ke Tim Pansel Capim KPK

“KPK adalah benteng terakhir rakyat dalam melawan korupsi, namun KPK tidak pernah keluar dari berbagai krisis berkepanjangan. Krisis ini menggerogoti marwah KPK melalui skandal dan konflik internal dan eksternal sehingga hubungan KPK dengan lintas lembaga negara kurang harmonis," kata Pieter, Selasa, 23 Juli 2024.

Ilustrasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Photo :
  • Foto: Antara
Dewas Minta Pansel KPK Tidak Loloskan Capim yang Langgar Etik, Termasuk Nurul Ghufron?

Pieter menyoroti peristiwa-peristiwa penting seperti perseteruan 'Cicak vs Buaya', insiden penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan hingga kasus pemerasan pimpinan KPK yang telah merusak tidak hanya reputasi KPK tetapi juga kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut.

"Dengan berbagai prestasi dan pengalaman selama memimpin Komisi III DPR RI, di mana tugas sehari-hari berinteraksi dengan KPK, Kejaksaan Agung, Polri, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Menkopolhukam, Komisi Yudisial, ombudsman, hingga elite partai, dan kunjungan rutin diberbagai provinsi di tanah air, akhirnya saya berharap masih mendapat kesempatan untuk mengabdi pada bangsa dan Negara,” tutur Pieter. 

Putusan Dewas KPK Pengaruhi Nasib Nurul Ghufron di Pansel Capim KPK?

“Masa depan KPK harus menjadi lembaga yang sejalan dan mendukung semua kebijakan Negara. KPK harus keluar dari jurang krisis dan berbagai persolan, KPK harus memiliki Integritas dan bisa dipercaya rakyat,” tambahnya. 

Pieter menegaskan bahwa KPK membutuhkan pemimpin yang tidak hanya memiliki kompetensi, tapi mampu menciptakan sistem pemberantasan dan pencegahan korupsi. Para pemimpin KPK harus memiliki kemampuan untuk melakukan terobosan dan berani melakukan komunikasi politik lintas lembaga negara. 

Bagi Pieter, saat ini dibutuhkan langkah-langkah berani dan terukur untuk mengatasi masalah internal dan eksternal untuk menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap KPK.

"Saya sangat berharap, Pansel KPK memiliki pemahaman mendalam teehadap berbagai persoalan yang menghambat KPK menjadi Lembaga yang sangat dipercaya," urainya. 

Pieter C. Zulkifli Simabuea (Demokrat) dan Ahmad Yani (PPP)

Photo :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

Lebih lanjut, Pieter berpandangan, KPK membutuhkan figur-figur kepempinan yang tegas, berani tapi memiliki hati nurani, dan yang sepenuh hati mencintai kepentingan bangsa dan Negara. 

“Diperlukan langkah kongktit dan terukur untuk membangun kembali komunikasi politik lintas lembaga penegak hukum, mengubur luka lama dengan komitmen untuk taat dan setia dengan perintah Konstitusi. KPK harus dipimpin dan dikelolah menjadi lembaga antirasuah yang kredibel, berintegritas, bisa dipercaya,” pungkas Pieter

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya