Dihadiri Jokowi, Relawan AAJ Gelar Munas dan Ingin Meletakkan Ideologi Jokowisme
- Istimewa
Jakarta – Salah satu unsur relawan Presiden Joko Widodo, yakni Relawan Alap-Alap Jokowi atau AAJ, akan menggelar Musyawarah Nasional atau Munas ke-1. Presiden Jokowi dijadwalkan akan hadir dalam pembukannya tersebut.
Dari pihak panitia, sekitar 2 ribu anggota relawan akan hadir, pada Sabtu 27 Juli 2024. Munas akan digelar di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Ketua Umum AAJ sekaligus penanggung jawab Munas, Muhammad Isnaini, dalam keterangannya yang diterima VIVA, mengatakan mereka ingin supaya ada keberlanjutan pasca Pilpres 2024. Jelas dia, pihak Istana juga sudah memberi konfirmasi soal kehadiran Presiden Jokowi.
“Kami memikirkan sejak sebelum Pilpres 2024 lalu. Supaya ada keberlanjutan. Alhamdulillah Bapak Presiden berkenan hadir dan berkenan membuka Munas 1 AAJ ini. Kemarin kami sudah selesaikan seluruh proses persiapan termasuk kewajiban ke pihak rekanan atau vendor. Juga konfirmasi pihak Sekretariat Negara dan Protokol Istana. Ada sekitar 2.000 peserta dan undangan yang akan hadir. Khusus peserta kami batasi hanya perwakilan posko wilayah di seluruh Tanah Air,” jelas Isnaini.
Munas akan berlangsung seharian, dari 08.00 WIB hingga 22.00 WIB. Selain agenda internal untuk pemilihan pengurus, panitia juga menghadirkan tiga pemateri untuk memberikan wawasan kebangsaan.
Letakkan Ideologi Jokowisme
Dijelaskan Isnaini, bahwa munas yang digelar ini bukan sekedar sebuah seremoni saja. Tetapi pihaknya ingin membangun sebuah ideologi yang diambil dari nilai-nilai kerja yang telah dibangun dan dilaksanakan oleh Presiden Jokowi.
“Munas bukan sekadar seremonial. Kami sangat serius mengelola jaringan relawan dengan meletakkan Ideologi Jokowisme. Yakni ideologi kebangsaan yang mengandung nilai-nilai keteladanan kerja untuk rakyat. Kami juga tidak ingin relawan hanya menjadi pasukan hore tatkala ada pesta demokrasi. Tetapi mereka adalah bagian anak-anak bangsa yang mestinya menjadi motor penggerak masyarakat ikut berdaya dalam membangun bangsa tanpa harus menunggu momen pilpres atau pilkada. Inilah yang secara sistematis akan kami bangun. Mudah-mudahan sesuai harapan,” jelas Ketua Umum AAJ tersebut.
Jelas dia, ideologi Jokowisme juga mengikat Relawan AAJ. Mereka ingin membangun budaya yang tidak oportunis seperti yang kerap dituduhkan. Termasuk untuk tidak ‘mintaminta’ walau ikut berjuang dan berkeringat pada Pilpres 2024.
Maka mengelola secara manajerial, pihaknya berharap AAJ bias memberdayakan diri walau dalam lingkup kecil. Oleh karena itu, jelas dia, munas akan dihadirkan pemateri yang menguliti platform digital.
“Pergerakan memberdayakan ini adalah salah satu implementasi Ideologi Jokowisme. Tidak berhenti pada tataran narasi tetapi harus diyakini akan keniscayaan bisa dilakukan. Dan kami selalu mengingatkan diri bahwa kepada pemerintah nantinya, yang kami lakukan adalah pendekatan program. Bukan pendekatan person to person yang sifatnya individual,” tegas Isnaini.
Jelas dia, Tim Perumus AAJ juga telah merampungkan platform sebagai pedoman seluruh relawan. Yakni ingin focus pada pedesaan, sehingga relawan juga akan diarahkan pada hal tersebut.
“Sehingga jelas konsekuensi menjadi Relawan AAJ. Fokus kami di perdesaan karena secara faktual 90% relawan kami ada di pedesaan. Tetapi di sinilah menariknya sekaligus menjadi tantangan kami di jajaran pengurus utama. Bagaimana bisa mewujudkan satu tatanan desa berdaya dan mandiri serta mampu mengikuti arus perkembangan. Tidak lagi menjadi desa urban,” jelasnya.
“Potensi desa menjadi modal kearifan lokal untuk mengembangkan diri beriringan dengan berkembangnya era digitalisasi. Dalam bentuk yang simpel, seluruh posko Relawan AAJ nanti akan kami kembangkan menjadi Posko Literasi Desa, syukur-syukur bisa menjadi Pusat Literasi Desa,” lanjutnya.
Pada penutupan Munas, pihaknya juga mengundang Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep. Nantinya Kaesang juga akan menyampaikan pidato politik. Isnaini menegaskan bahwa kegiatan di De Tjolomadoe adalah gerakan politik pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian juga harus menjadi forum politik meski dalam koridor versi Relawan AAJ.
“Kenapa Mas Kaesang, nanti akan ada lagi penjelasan lanjutan. Kami berharap bahwa kehadiran Bapak Presiden akan melecut spirit kami dalam membangun AAJ pada rel yang benar. Rel ideologis akan menjadi landasan semangat dalam kerja-kerja lapangan kami. Tentu ini butuh kerja manajemen yang dikelola dengan matrikulasi sistemik dan transparan,” jelas Isnaini.