Pilkada Kabupaten Bogor, Elektabilitas Jaro Ade Tertinggi versi LSI Denny JA

Ade Ruhandi terima rekomendasi dukungan dari sejumlah Partai politik.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jakarta – Lembaga survei LSI Denny JA merilis hasil survei terbarunya mengenai elektabilitas sejumlah tokoh yang berpotensi maju dalam Pilkada Kabupaten Bogor 2024. Hasilnya, elektabilitas Ade Ruhandi atau lebih dikenal dengan Jaro Ade menempati posisi teratas survei LSI Denny JA.

“Dalam simulasi empat nama, Jaro Ade mendapatkan elektabilitas tertinggi 45.2%, Elly Rachmat Yasin 22.5%, Iwan Setiawan 21.4%, Rudy Susmanto 2.3%. Sedangkan suara yang menyatakan rahasia, atau yang belum memutuskan atau tidak tahu bahkan tidak jawab, ada sebesar 8.6%," ujar Direktur SIGI LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam rilis yang diterima media, Senin, 22 Juli 2024.

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, menjelaskan hasil survei.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Ardian Sopa mengatakan, politisi kawakan dari Pari Golkar itu elektabilitasnya semakin kokoh ketika saling berhadapan dengan calon lainnya atau secara head to head. Elektabiltas Jaro Ade mencapai angka magic number di atas 50%. 

“Kami coba simulasikan secara head to head, Jaro Ade dengan Iwan hasilnya, Jaro Ade 57.7% melawan Iwan Setiawan 28.4%. Pun demikian ketika dihadapkan dengan Ibu Elly hasilnya, Jaro Ade 56.1% sedangkan Elly Rachmat Yasin 28.6%,” ujar Ardian.

Tidak lupa LSI juga mendemosntrasikan jika Jaro Ade berhadapan dengan Rudy Susmanto. Hasilnya, Jaro Ade lebih unggul di angka 70.0% sedangkan Rudy Susmanto 7.3%.

“Kokohnya elektablitas yang diperoleh Jaro Ade tidak lepas dari angka popularitas yang sudah menyentuh angka 78.6%,” paparnya.

Mengenai angka kesukaan, kembali Ardian menjelaskan, Jaro Ade mendapat angka kesukaan yang paling tinggi diantara semua kandidat yang ada dalam simulasi tersebut.

“Angka kesukaan Jaro Ade sebesar 74.6%. Angka kesukaan Elly Rachmat yasin berada di angka 64.3%.” kata Ardian. 

Disisi lain, lanjut Ardian, dukungan terhadap Rudy Susmanto relatif belum maksimal, karena angka popularitas yang masih belum optimal. 

“Saat ini angka popularitas Rudy Susmanto sebesar 14.5%, sedangkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Kabupaten Bogor sebesar 3.8juta pemilih. Jika melihat DPT dan luasan wilayah Kabupaten Bogor, tentunya menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dikerjakan oleh Rudy Susmanto, mengingat Pilkada Kabupaten Bogor tidak lama lagi,” tuturnya.

Ardian menegaskan, empat elektabilitas tertinggi para calon bupati Bogor 2024, tiga diantaranya diisi oleh tokoh partai yang bernaung di Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

“Pilkada Kabupaten Bogor 2024 bisa disebut All KIM Final, yang berarti tokoh yang berpeluang terpilih jadi bupati berasal dari Koalisi Indonesia Maju atau KIM,” tegasnya. 

Jika pada akhirnya Koalisi Indonesia Maju (KIM) memajukan paket bersama dalam Pilkada Kabupaten Bogor 2024, secara hitungan kertas dan elektabilitas, maka pemilihan bupati Bogor sudah selesai. 

“Jika sudah selesai, siapa yang diuntungkan? Yang diuntungkan tentu masyarakat, karena calon bupati dari KIM sudah bisa menyusun langkah strategis untuk langsung bekerja menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Kabupaten Bogor,” kata Ardian. 

Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD, Ketua Umum Muhammadiyah Bilang Begini

Ade Ruhandi terima rekomendasi dukungan dari sejumlah Partai politik.

Photo :
  • Dok. Istimewa

Adapun persoalan yang harus dibereskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menurut LSI diantaranya, masalah ekonomi, masalah kemacetan, masalah infrastruktur, masalah pendidikan dan masalah kesehatan.

Pengamat Ungkap Sejumlah Dampak Negatif jika Pilkada lewat DPRD

“Itulah inti pilkada, memunculkan pemimpin yang segera bekerja untuk kepentingan rakyat. Siap bekerja bersama-sama dengan semua stakeholder yang ada. Siap bekerja siang malam untuk melayani masyarakat,” pungkasnya.

Survei LSI ini dilakukan dari tanggal 8 sampai 14 Juli 2024 kemarin. Metodologi yang digunakan yakni menggunakan multistage random sampling dengan responden sebesar 440 responden. Wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuisioner.

KPK Periksa Bupati Situbondo soal Kasus Korupsi Dana PEN, Bakal Langsung Ditahan?
Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Agus Fatoni

Kemendagri: Perlu Kajian Soal Penghematan Anggaran Pilkada Dipilih DPRD

Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Agus Fatoni mengatakan Kementerian Dalam Negeri belum menghitung secara pasti penghematan an

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2024