Tanggapi Isu Indeks Demokrasi Menurun, Jokowi: Setiap Hari Orang Masih Bully Presiden

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di acara upacara peringatan HUT Bhayangkara ke-78 di Monas, Jakarta Pusat, Senin, 1 Juli 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi isu indeks demokrasi jelang berakhir pemerintahannya terus mengalami penurunan. Padahal, kata dia, proses demokrasi seperti pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia berjalan dengan baik.

Sekjen Blak-blakan Bilang Projo Siap Berubah Jadi Partai jika Diperintahkan Jokowi

“Demokrasi kita pemilu berjalan dengan baik, pemilu berjalan dengan demokratis,” kata Jokowi di Bandung pada Jumat, 19 Juli 2024.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI dan Polri di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Juli 2024.

Photo :
  • Tangkapan layar YpuTube Sekretariat Presiden
Kabar Merah Putih tvOne, Kupas Tuntas Kegiatan Presiden & Wakil Presiden RI bersama Kabinet Merah Putih

Selain itu, Jokowi menegaskan masyarakat juga selama kepemimpinannya 10 tahun ini bebas menyampaikan aspirasi atau menyampaikan pendapatnya, termasuk tidak ada hambatan bagi yang ingin berserikat maupun berorganisasi.

“Orang mau berserikat, berpendapat, ingin berorganisasi, semuanya enggak ada yang dihambat,” tegas dia.

Presiden Prabowo Subianto Tiba di Mesir Hadiri KTT D8

Bahkan, Jokowi sebagai Kepala Negara Republik Indonesia juga mengaku kadang mendapatkan hujatan, caci maki dari masyarakat saat menyampaikan aspirasinya itu.

“Tiap hari orang mau maki-maki Presiden, juga kita denger. Orang nge-bully Presiden, juga kita denger. Kalau ngekritik hampir tidak detik ada pasti,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menceritakan cucunya komplain dengan gambar wajah yang dinarasikan jelek oleh media massa. Namun, Jokowi tidak marah karena menghargai kebebasan pers sebagai pilar demokrasi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Ancol, Jakarta Utara pada Selasa, 20 Februari 2024.

Awalnya, Jokowi menyampaikan terima kasih kepada insan pers yang turut mengawal pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 pada Rabu, 14 Februari 2024. Menurut dia, insan pers setia dalam menemani masyarakat untuk berdemokrasi.

“Atas nama rakyat, atas nama pemerintah saya menyampaikan selamat Hari Pers Nasional 2024. Saya juga mengucapkan terima kasih pada seluruh insan pers yang secara konsisten menemani masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi,” kata Jokowi.

Kemudian, Jokowi curhat sering dikritik tajam selama menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia dua periode (2014-2019 dan 2019-2024). Bahkan, kata dia, kerap ada gambar wajahnya dibuat aneh dan unik-unik.

“Saya juga sering dikritik tajam ada gambar wajah saya yang unik2 yang aneh2 di sampul media, di sampul majalah di media sosial. Rame sekali aneh-aneh,” ujarnya.

Akan tetapi, Jokowi mengaku tidak mempersoalkan banyak yang membuat gambar wajahnya aneh-aneh. Sebab, kata dia, itu merupakan bagian dari kebebasan pers ditengah era demokrasi. Cuma, cucunya saja yang komplain melihat gambar wajahnya dibuat aneh-aneh.

“Tapi tidak apa-apa, tidak ada masalah buat saya. Tapi cucu saya yang komplain. Mbah, wajahnya mbah kok jadi digambari jelek banget. Ini bagian dari penghormatan saya atas kebebasan pers, kebebasan berekspresi dan kebebasan berpendapat,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya