Partai Vietnam Kunjungi Golkar, Dave Laksono: Kita Undang Mereka di HUT ke-60 Golkar

Partai Golkar Menerima Kunjungan Partai Vietnam
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta – Partai Golkar menerima kunjungan Partai Politik Vietnam. Pertemuan kedua partai beda negara itu, sekaligus membahas kerja sama yang sebenarnya selama ini sudah terjalin dengan baik.

Anggota DPRD Jambi periode 2024-2029 Dilantik Pekan Depan, PAN-Golkar Dominasi Parlemen

Delegasi partai berkuasa di Vietnam itu datang ke Partai Golkar membawa agenda peningkatan persahabatan dan kerja sama kedua partai. 

Delegasi ini diterima langsung oleh Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus. Ikut mendampingi yakni Ketua DPP Partai Golkar bidang Luar Negeri, Dave Laksono bersama Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Bobby Rizaldi dan Dyah Roro Esti. Pertemuan berlangsung di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis 18 Juli 2024.

Kubu Helmi - Yudi Percaya Diri Walau Lawan Anak Kapolda Metro yang Didukung 12 Partai

Dalam kesempatan itu, Partai Golkar juga mengundang Partai Vietnam untuk hadir dalam acara konferensi partai politik dunia yang digelar Golkar pada September 2024. Ini menjadi rangkaian HUT ke-60 Partai Golkar.

"Tadi dalam pertemuan juga kita sampaikan langsung kepada delegasi Vietnam untuk bisa hadir dalam acara konferensi partai politik dunia dalam rangkaian acara HUT ke-60 Partai Golkar. Alhamdulillah mereka (delegasi Vietnam) menjanjikan akan hadir," kata Dave Laksono, dalam keterangannya.

GoTo Tutup Operasional di Vietnam, Manajemen Blak-blakan Alasannya

Dave juga mengatakan, untuk pertukaran kader sejauh ini sudah dilakukan. Selama ini sudah ada pertukaran kader partai politik untuk belajar di beberapa sejumlah partai politik di Asia Tenggara. Begitu juga dengan Partai Vietnam.

“Kita punya Golkar Institute dan mereka (Vietnam) juga punya lembaga yang serupa. Kita sepakat akan lanjutkan program pertukaran para kader agar lebih mengetahui kebudayaan dan kultur, serta perkembangan pembangunan," ujarnya.

Ilustrasi Pilkada.

Banyak Calon Tunggal Pilkada karena Biaya Tinggi Bahkan Ada yang Rp1 Triliun, Kata Pengamat

Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting mengatakan banyaknya calon tunggal pada Pilkada Serentak karena kos atau biaya untuk menjadi kepala daerah tinggi.

img_title
VIVA.co.id
5 September 2024