Elite PKB: Partai Sulit Dukung Ahok di Jakarta, Sekarang Eranya Anies
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta - Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan partai politik (parpol) sepertinya sulit untuk mendukung politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada Jakarta 2024.
Menurut dia, kini sepertinya Anies Baswedan bakal memenangkan gelaran pesta demokrasi yang berlangsung pada 27 November itu. Hal ini berkaca pada hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan Anies punya elektabilitas tertinggi.
"Yang jelas dinamika di DKI masih terus berlangsung; tapi DPW PKB DKI sudah mengusulkan Pak Anies. Bahwa kemudian ada nama lain seperti Pak Ahok, mungkin sulit, ya, partai yang akan mengusung Pak Ahok. Kalau sekarang kan eranya Pak Anies dan survei juga tinggal nanti menunggu konstalasi akhir karena DKI ini pasti dipengaruhi oleh konstalasi politik nasional," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 17 Juli 2024.
Jazilul mengakui bila situasinya saat ini Anies memang menjadi sosok yang diunggulkan bila diusung dalam Pilkada Jakarta. Oleh sebab itu, kini partai-partai sedang berlomba-lomba agar kadernya terpilih menjadi bakal calon pendampingnya.
"Tapi yang jelas partai partai lain di DKI ini masih belum terlihat koalisinya, tidak ada satu pun koalisi yang terbentuk di DKI tapi ada sosok yang hampir sulit dikalahkan, yaitu Pak Anies Baswedan," ujarnya.
Litbang Kompas melakukan survei ihwal kekuatan politik di Pilkada Jakarta 2024 dengan hasil menunjukkan elektabilitas petahana Anies Baswedan masih berada di urutan pertama.
Anies memperoleh elektabilitas sebesar 29,8 persen. Namanya disusul oleh mantan gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 20 persen dan mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 8,5 persen.
Sementara itu, ada nama lain seperti Menteri BUMN Erick Thohir 2,3 persen, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani 1,3 persen, mantan panglima TNI Andika Perkasa 1 persen, dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep 1,0 persen.
Kemudian, ada Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono 1,0 persen, Menteri Sosial RI Tri Rismaharini 1,0, dan lainnya 4,3 persen. Responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab 30,0 persen.
Survei tersebut dilakukan pada 15-20 Juni 2024. Responden sebanyak 400 orang dipilih secara acak memakai metode pencupilkan sistematis bertingkat di Jakarta. Margin of error survei ini sebesar 4,9 persen, dengan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.