PDIP Pertanyakan Motif Mundurnya Gibran dari Wali Kota Solo: Aneh
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Sitorus mempertanyakan alasan Gibran Rakabuming Raka mundur sebagai Wali Kota Solo. Menurutnya, keputusan yang diambil Gibran itu sangat aneh.
"Ini menurutku keputusan yang sangat aneh dan patut dipertanyakan apa sih motifnya gitu lho," kata Deddy saat dihubungi wartawan pada Rabu, 17 Juli 2024.
Deddy menilai, Gibran seharusnya menyelesaikan lebih dulu masa tugasnya sebagai Wali Kota Solo yang hanya tersisa beberapa bulan saja. Bukan memilih mundur jelang pelantikan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 pada Oktober mendatang.
"Kenapa dia hanya menyisakan berapa bulan kok malah mundur? Kan harusnya dia ini keluar dari Solo tuh baik-baik, bukan mundur. Selesaikan masa tugasnya kan. Kan rakyat Solo bangga dong dia mundur karena dilantik jadi Wakil Presiden," ungkapnya.
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo
Sebelumnya diberitakan, Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka secara resmi menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo kepada Pimpinan DPRD Solo pada Selasa, 16 Juli 2024.
Gibran menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk fokus pada persiapan pelantikan sebagai Wakil Presiden RI pada Oktober mendatang.
“Ya selain untuk pelantikan yang masih di tanggal 20 Oktober nanti, tentunya banyak hal yang harus kami persiapkan dari sekarang. Saya mohon doa dari teman-teman media semua, semoga semuanya dilancarkan,” ujar Gibran pada Selasa, 16 Juli 2024.
Gibran, yang didampingi Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menyerahkan surat pengunduran diri kepada Ketua DPRD Kota Surakarta. Setelah proses pengunduran diri selesai, Gibran akan mengatur barang-barang pribadinya di rumah dinas dan ruang kerja di Balai Kota Solo, yang akan segera ditempati oleh Wakil Wali Kota baru.
Menurut Teguh, Gibran sudah berkomunikasi terkait rencana pengunduran dirinya dan menitipkan pesan terkait program CSR dari Pemerintah Uni Emirat Arab yang harus dilanjutkan. Posisi Gibran nanti akan digantikan Teguh Prakoso.
“Ya, menyampaikan biasa. Pak Wakil, ini dengan pengunduran diri saya berarti sisanya kan mesti Pak Wakil yang nanti memimpin,” ujar Teguh menirukan omongan Gibran.