Pansus Pengawasan Haji DPR Bakal Telisik Kuota Tambahan yang Tak Sesuai UU

Ilustrasi Jemaah Haji
Sumber :
  • vstory

Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI Wisnu Wijaya menyebut tiga masalah yang akan menjadi fokus panitia khusus (Pansus) hak angket pengawasan haji

Soroti Surat Kesbangpol Batam Minta Camat Kumpulin Data C1, DPR: Mengintersepsi Kewenangan KPU-Bawaslu

Politikus PKS itu menjelaskan, persoalan pertama yaitu terkait penambahan kuota haji plus yang tak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

Jaga Kesehatan di Madinah, Jemaah Haji Diminta Makan Tepat Waktu dan Minum Cukup

Photo :
  • Istimewa
Anggota DPR Sebut Pengesahan Pimpinan-Dewas KPK Digelar Pekan Depan

Kedua, soal transportasi, pemondokan, penerbangan serta berbagai layanan terhadap jemaah haji reguler maupun khusus yang dinilai jauh dari standar kelayakan. 

"Ketiga, terkait kelalaian pemerintah menanggulangi membludaknya jemaah yang tidak menggunakan visa haji resmi pada musim haji sehingga hal itu menimbulkan banyak masalah baik dari sisi perlindungan hukum maupun kualitas layanan bagi jemaah haji resmi," kata Wisnu kepada wartawan, Senin, 15 Juli 2024.

Investasi Emas Makin Hot, Gen Z Diingatkan Mulai Disiplinkan Keuangan

Menurut Wisnu, ketiga permasalahan itu hanya harus dibahas secara serius, sehingga tak akan terjadi lagi persoalan tersebut. 

"Terdapat 3 masalah utama yang menjadi concern sejumlah fraksi di parlemen dan anggota lintas komisi yang terlibat dalam pengawasan pelaksanaan haji 2024 sehingga dinilai perlu dilakukan investigasi secara serius," kata dia. 

Ilustrasi. DPR RI akan menggelar rapat paripurna DPR RI

Photo :
  • Antara

Namun, Wisnu mengaku belum mengetahui kapan rapat pansus akan digelar. Sebab, ia hanya mendapatkan kabar kalau pemilihan pimpinan pansus akan dilaksanakan pada bulan ini. 

"Info dari Sekretariat Pansus, rapat pansus dengan agenda pertama pemilihan dan penetapan pimpinan panitia angket haji akan dimulai Bulan Juli. Namun, terkait tanggal pastinya belum muncul," imbuhnya.

Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia, Arif Nurul Imam

Di Pilkada 2024 PKS Kalah di Basis Massanya Seperti Depok, Penyebabnya Karena Ini?

Salah satu sorotan dari hasil hitung cepat atau quick count, di Pilkada Serentak 2024, adalah Pilkada Jakarta, Pilkada Depok dan Pilkada Jawa Barat. Calon dari PKS kalah.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024