Irman Gusman Beri Kejutan di PSU DPD RI Sumbar, Lolos Senayan?
- tvOne/Wahyudi Agus
VIVA – Pemungutan Suara Ulang DPD RI di Sumatera Barat dilakukan secara serentak pada Sabtu, 13 Juli 2024. Pelaksanaan PSU untuk DPD RI di Sumbar merupakan amanat dari Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 03-03/PHPU.DPD-XXII/2024.
Berdasarkan hasil quick count yang dilakukan Lembaga Riset Sumatra Barat Leadership Forum (SBLF) MyRiset, ada perubahan perolehan suara caleg DPD RI setelah masuknya mantan Ketua DPD RI Irman Gusman.
Diketahui, quick count dilakukan di 800 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di berbagai Kabupaten Kota dengan Margin of Error (MoE) 3,1 persen.
Data masuk 100 persen, menyatakan ada 4 kandidat DPD RI dengan perolehan suara teratas.
"QC SBLF dapatkan hasil Cerint 18,18%, Muslim M Yatim 16,74%, Jelita Donal 13,7% dan Irman Gusman 11,87%," kata Direktur SBLF MyRiset Edo Andrefson dikutip Senin, 15 Juli 2024.
Edo mengungkapkan, QC PSU DPD RI Sumbar ini, telah merubah peta calon DPD RI terpilih pada Pileg serentak lalu. PSU membuat Muslim M Yatim naik ke peringkat kedua. Sementara Emma Yohana tersingkir serta akan tergantikan oleh Irman Gusman.
"Elektabilitas Irman Gusman unggul tipis dengan caleg DPD raihan suara peringkat kelima dan keenam. Sementara keunggulan Muslim M Yatim, kami lihat di lapangan karena dukungan kader PKS yang solid karena mendukung Mantan Bendahara Umum DPW dan Anggota DPRD Provinsi," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Irman Gusman mengatakan bahwa ia mensyukuri PSU berlangsung dengan lancar, aman dan tertib, meski ada beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang baru hari ini melaksanakan PSU karena insiden dalam perjalanan mengantar logistik untuk pemilihan.
"Kami apresiasi ke masyarakat Sumbar dan tentu ke penyelenggara, itu dulu seperti yang saya bilang. Jumlah pemilih yang datang itu sudah bagus untuk PSU, karena (dilaksanakan) di hari libur, libur panjang lagi, tentu orang banyak tak berada di tempat," katanya.
Dari sisi penyelenggara, katanya, juga sudah berjalan dengan baik, lantaran PSU biasa terjadi beragam konflik.
"Artinya, kalau itu bisa dilaksanakan dengan angka pemilih itu normal saja, karena PSU berskala provinsi itu baru pertama kali di Indonesia Ini sudah menjadi suatu langkah yang baik," katanya.
"Mana ada PSU di manapun yang TPS mencapai 1.017.600 berlangsung dengan baik tanpa ada insiden apapun, itu harus diapresiasi," sambung Irman.
Soal pelaksanaan dan hasil dari PSU, katanya, sudah membuktikan pilihan masyarakat dan rakyat Sumbar sudah melaksanakan hak konstitusinya dengan baik.
"Intinya, KPU mengawal dengan mulus dari awal, profesional tanpa ada intervensi sebagainya, jadi siapapun terpilih adalah pilihan rakyat, karena rakyat berbicara," katanya.
Terkait dengan hasil hitung cepat di mana namanya masuk dalam empat besar, menurutnya sudah merupakan pencapaian yang luar biasa.
"Saya sebagai peserta pemilu yang tak ikut berkampanye sejak dari awal sampai dicoret hingga gugatan saya dimenangkan MK artinya tentu saya syukuri. Ini sebuah, bonus kan pertama saya belum terpilih saya sudah bermanfaat untuk rakyat Sumbar, di mana hak-hak nya dipenuhi baik saya yang memilih dan dipilih, masuk dalam 1 di antara 4itu bonus, Alhamdulillah," pungkasnya.
Laporan: Wahyudi Agus/tvOne Padang