Djarot PDIP Sindir Jokowi: Presiden Satu-satunya yang Anak-Menantu Terlibat Aktif Politik

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, Konferensi Pers soal Rakernas ke-V di DPP PDIP, Jakarta Pusat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta - Politisi PDIP Djarot Saiful Hidayat, menyindir Presiden Joko Widodo. Kata dia, sejak Presiden RI pertama, baru Presiden Jokowi yang anak, menantu, hingga keluarga dekatnya, terlibat aktif dalam dunia politik saat dirinya masih menjabat Presiden RI.

Diplomasi 'Peci Hitam' Prabowo di KTT APEC dan G20, Ala Bung Karno

"Sejak masa Pak Jokowi, inilah anak-anak dan menenatu sama keluarga terdekatnya itu terlibat aktif di dalam politik," kata Djarot yang juga Ketua DPP PDIP, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Juli 2024.

"Sejak Presiden Soekarno, Bung Karno, Pak Harto, Habibie, Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY, baru kali ini. Mulai dari anaknya, menantunya, mungkin cucunya, mungkin saudaranya akan disiapkan," sambung dia. 

Ridwan Kamil Sindir Pram: PDIP Pernah Tolak Ide Anies soal Rumah 4 Lantai

Menurut Djarot, sikap yang dilakukan Presiden Jokowi memang tidak melanggar prosedural. Tapi, sikap tersebut kata dia melanggar etika moral. 

Dia mencontohkan Presiden RI ke-2 Soeharto, yang tidak pernah melibatkan anak hingga menantunya terjun langsung ke politik meski memimpin puluhan tahun. 

Saat Hasto Tanya Apakah Pilkada Sumut Layak Ditunda karena Ketidaknetralan Aparat

"Ini pendidikan politik yang kurang baik, zaman Pak Harto selama sekian puluh tahun itu tidak pernah itu anak-anaknya terlibat politik praktis cuma dia di bisnis, sekarang ini politik iya, bisnis iya," jelas mantan Wakil Gubernur Jakarta itu.

Dia kemudian menyinggung soal menantu Jokowi, Bobby Nasution yang maju di Pilgub Sumatera Utara 2024. Bobby diketahui telah mengantongi dukungan dari sejumlah partai politik.

Menurut Djarot, besarnya dukungan dari setiap partai untuk Bobby itu bukan jaminan bahwa dia bisa memenangkan Pilgub Sumut.

"Jangan punya persepsi bahwa seseorang yang didukung dengan koalisi gajah itu pasti menang, no. Di dalam pilkada itu yang bertarung, yang berlaga, yang bertanding itu adalah figur, orang, bisa nggak dia mendapatkan dukungan dari akar rumput," tandas Djarot. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya