Danny Pomanto Tarung di Pilgub Sulsel, Istri Maju Pilwakot Makassar

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto bersama istrinya usai memberikan hak suara di TPS pada Rabu, 27 Juni 2018.
Sumber :
  • VIVA/Yasir

VIVA – Pertarungan di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) dan Pilkada Makassar akan semakin sengit. Pasalnya, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menyatakan siap bertarung di Pilgub 2024. Sementara, sang istri Indira Yusuf Ismail menyatakan juga maju sebagai calon wali kota di Pilkada Makassar.

Dharma Pongrekun Klaim Menang di Atas 52 Persen Suara, Merasa Dicurangi dari Serangan Fajar

Pria yang akrab disapa Danny Pomanto itu mengatakan, dirinya bersama sang istri maju di Pilkada kali ini semata-mata dari niat tulusnya untuk berkontribusi secara aktif dan penuh dalam membangun Sulsel. Dia pun menegaskan tidak berniat untuk membangun dinasti, nepotisme, apalagi KKN yang sudah jauh dari niat tulusnya.

“Adakah tanda-tandanya saya bikin dinasti? Apakah tanda-tandanya saya nepotisme? Saya itu sudah mau 10 tahun (jadi wali kota). Tandanya begini, istriku, anakku, saudaraku, iparku, urus pemerintahan, urus proyek, itu yang paling dominan kalau dalam politik. Buktikanmi satu ada,” kata Danny Pomanto kepada wartawan di Makassar, Selasa 9 Juli 2024.

Satu TPS di Pemalang Lakukan Pemungutan Suara Ulang Gara-gara Ulah Pasutri Ini

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto

Photo :
  • VIVA/Supriadi Maud

Danny menyebut akan saling membantu dengan sang istri untuk memenangkan Pilkada tahun ini. Dia pun mengaku telah memperhitungkan dengan matang biaya serta strategi jika sang istri maju di Pilwalkot dan dirinya di Pilgub.

Kubu RK-Suswono Desak Bawaslu Gelar PSU Buntut Surat Suara Tercoblos Duluan di Pinang Ranti

“Kalau saya maju dan maju, maka kita akan satu kali kerja. Lebih praktis dan efisien. Dan saya tidak terlalu boros. Inilah bagusnya pilkada serentak. Bentengku Makassar, ada ibu yang jaga di situ. Coba bede dibalik, ibu tidak maju, dua kali kerja saya. Costnya tinggi, tidak ada yang pelihara ini (suara),” katanya.

Danny beralasan bahwa dirinya sengaja mendorong sang istri Indira maju di Pilkada Kota Makassar karena sang istri dipercaya bisa melanjutkan kebaikan yang telah dilakukan di Makassar.

“Kita punya pengalaman sejarah. Dulu Makassar hancur, kita perbaiki. Setelah dua tahun, hancur lagi. Kita Perbaiki. Di situlah masyarakat agak trauma. Kenapa ingin Ibu Indira? Karena anggap Ibu Indira yang paling tahu. Karena saya kan selalu keluh kesahku itu di rumah, ada begini ada begini. Dia paling tahu,” bebernya.

Lebih lanjut, pria lulusan Arsitek Unhas itu mengklaim telah mendapatkan dukungan dari berbagai Partai Politik (Parpol) meskipun ia belum mau mengumumkan sederet nama partai yang mendukungnya.

“Saya tidak bilang-bilang, beberapa partai sudah ada, sisa kita umumkan, saya sudah pegang surat tapi saya belum mau umumkan, biar lebih rendah hati,” bebernya

Danny menegaskan jika partai pengusungnya hampir final, dan ia hanya mencari satu partai lagi untuk mencukupi syarat koalisi. Kata dia, dari 17 kursi yang dibutuhkan sisanya masih kekurangan empat kursi. “Belum cukup, satu lagi, saya kekurangan empat kursi,” ungkapnya.

Pria kelahiran Gorontalo itu menyatakan bahwa ia sangat intens berkomunikasi dengan partai politik dan elite politik untuk menyamakan persepsi dan memantapkan persiapan menghadapi Pilgub.

“Saya intens komunikasi dengan pimpinan partai karena kita tahu proses berjalan, dan komunikasi itu mencoba menyamakan persepsi,” paparnya.

Adapun untuk pertanyaan terkait sang istri kenapa turut maju di Pilkada Makassar, Danny mengaku telah melihat potensi yang ada di diri sang istri Indira. Selain itu, dukungan dari berbagai pihak pun kian kencang.

"Kenapa mereka ingin ibu Indira, karena dianggap Ibu Indira yang paling tahu, karena saya kan selalu keluh kesahku itu di rumah, ada begini ada begini. Dia paling tahu," katanya memungkasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya