Megawati ‘Sentil’ Jokowi: Jangan Bikin Versi Sendiri!
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengaku sempat mengatakan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus memimpin mengikuti cita-cita pendiri bangsa, bukan membuat versinya sendiri.
"Mau nyari apa lagi sih? Saya ngomong sama Pak Jokowi, kalian pemimpin itu harus menjalankan apa yang dipikirkan dan dituliskan oleh para pendiri bangsa, bukan kita bikin versi-versi," ujar Megawati dalam pidato politik di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Jumat, 5 Juli 2024.
Di sisi lain, Presiden ke-5 RI itu pun juga sempat meragukan kepemimpinan saat ini. Ia juga sempat berpesan kepada Ganjar Pranowo saat akan mencalonkan diri di Pilpres 2024 agar dapat melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa.
“Nah, kalau sekarang saya lihat pemimpin itu versi, aih aneh mbok yo, yang udah ada dijalani saja susah banget. Itulah saya bilang pada Ganjar, ‘awas loh ya lo kalau jadi pemimpin’,” kata dia.
Megawati menegaskan tidak segan mengingatkan kembali jika dirinya merupakan sosok yang berjasa dalam menjadikan kadernya sebagai pemimpin bangsa.
“Banyak yang bilang bukan ibu jadikan (pemimpin bangsa). Ya terserah, tapi saya bilang bilang sama dia (Jokowi dan Ganjar), saya jadikan karena kamu masuknya PDIP. Terserah mau independen ke partai ya, bukan saya yang jadikan,” ucapnya.
Maka itu, Megawati selalu meminta kepada kadernya yang ingin menjadi pemimpin bangsa melalui partainya harus mengikuti konsep kebangsaan. Karena, ia meyakini hal tersebut merupakan langkah yang tepat.
“Karena itu sebenarnya tinggal dijalankan, itu paripurna kok susah amat ya dengan pancasilanya, gotong-royongnya, bhineka tunggal ikanya,” pungkasnya.
Diketahui, hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP diisukan renggang sejak kontestasi Pilpres 2024 lalu. Jokowi dituding ikut cawe-cawe Pilpres 2024. Apalagi, putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka, mencalonkan diri sebagai wakil presiden.
Jokowi dianggap mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, yang saat ini telah ditetapkan sebagai pasangan capres-cawapres terpilih 2024.
Kendati demikian, tuduhan kubu PDIP tak terbukti Jokowi cawe-cawe ketika Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak gugatan sengketa Pilpres 2024.
Sementara itu, Wakil Sekjen DPP PDIP Utut Adianto menegaskan PDIP hingga saat ini masih merupakan partai pengusung pemerintah Jokowi-Ma'ruf. Belum ada perintah mencabut dukungan terhadap Presiden Jokowi.
"Kalau tentu sekali lagi PDIP masih menjadi partai pemerintah. Kami menjadi partai pengusung pemerintah, pengusung dan pendukung utama. Jadi ini belum ditarik," kata Utut kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 3 Juli 2024.