Beda dengan Hasto, Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Usung Kaesang di Pilkada Jateng
- VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengaku partainya tak menutup mata dengan sosok Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. Bahkan PDIP juga mempertimbangkan putra bungsu Presiden Jokowi itu untuk diusung di Pilkada Jawa Tengah 2024.
"Iya, dong [Kaesang Pangarep], jadi salah satu pertimbangan [PDIP] juga," kata Puan ditanyai wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2024.
Menurut Ketua DPR RI ini, salah satu alasan PDIP mempertimbangkan Kaesang karena memiliki elektabilitas yang bagus berdasarkan hasil survei.
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat, 26 April 2024
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Dalam survei terbaru LSI, sejumlah nama potensial yang masuk daftar bakal calon gubernur Jawa Tengah pada Pilkada 2024. Nama Kaesang unggul dalam survei semi terbuka, disusul Kepala Polda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfhi, dan beberapa nama lainnya.
Pernyataan Puan bahwa PDIP mempertimbangkan sosok Kaesang untuk Pilkada Jawa Tengah berbeda dengan keterangan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Hasto, Jakarta, Senin, 1 Juli, mengatakan bahwa partainya akan mengusung kader untuk Pilkada Jawa Tengah meski, menurut survei terbaru, sosok Kaesang Pangarep memuncaki elektabilitas.
"PDI Perjuangan telah cukup lama mempersiapkan calon-calon pemimpin yang berasal dari kepala daerah PDI Perjuangan, dan juga yang dari luar. Tetapi menjadi bagian dari keluarga partai muncul juga nama Pak Andika," ujarnya.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Hasto menegaskan bahwa Jawa Tengah merupakan basis suara PDIP, maka partai pimpina Megawati Soekarnoputri itu menyiapkan kader terbaik untuk memimpin Jawa Tengah. "Kami lebih mendorong karena Jawa Tengah basis PDI Perjuangan adalah kader dari internal partai," katanya.
Puan Minta Pengunduruan Diri Dirjen Aptika Tak Ganggu Pemulihan Sistem
Puan mengatakan pengunduran diri Samuel sebagai bentuk tanggung jawab moral dan etika kepemimpinan yang harus dilakukan sebagai pemimpin.
