Luhut Bantah PKS: Jangan Asal Ngomong, Pak Jokowi Tidak Pernah Campur-campur Seperti Itu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Instagram @luhut.pandjaitan]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – Politisi senior Partai Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan, menepis kabar menyebutkan Presiden Joko Widodo menyodorkan anak bungsunya, Kaesang Pangarep, ke partai politik untuk diusung dalam pilkada. Luhut mengaku, Presiden Jokowi tidak pernah cawe-cawe.

Setuju dengan Prabowo Pilkada Lewat DPRD: Saatnya Dievaluasi secara Menyeluruh

Menurut  politisi yang saat ini masih menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI itu, sebaiknya tidak perlu menuduh-nuduh Presiden Jokowi seperti itu. Sebab, dirinya mengetahui kalau Presiden Jokowi itu tak pernah cawe-cawe dalam gelaran pesta demokrasi. 

Pernyataan Luhut itu sekaligus membantah pernyataan Sekretaris Jenderal PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi, yang menyebut Presiden Jokowi telah menawarkan Kaesang ke beberapa parpol.

PDIP: Pilkada Langsung Beri Pendidikan Politik kepada Masyarakat

"Semua orang nuduh-nuduh Pak Jokowi. Jangan asal omong lah. Pak Jokowi sepanjang yang saya tahu enggak pernah campur-campur seperti itu. Saya kan masih di kabinet," kata Luhut kepada wartawan, dikutip Senin, 1 Juli 2024.

Luhut mengklaim Presiden Jokowi merupakan orang yang sangat demokratis, sehingga tidak mungkin merecoki agenda pilkada yang berlangsung pada 27 November 2024.

Duit KPU Langkat Rp150 Juta untuk Pilkada Dirampok, Polda Sumut Ringkus 2 Pelaku

"Presiden itu saya lihat sangat demokratis. Itu yang saya masih tahu, sangat demokratis. Menurut saya maaf kadang-kadang terlalu demokratis juga menurut saya, mungkin karena saya tentara. Tapi beliau sangat dengerin semua. Jadi kalau itu dibilang yang ngomong itu mungkin sakit jiwa kali itu," tegas Luhut. 

Sebelumnya, Sekjen PKS Habib Aboe Bakar mengungkap Jokowi sudah menyodorkan Kaesang ke beberapa partai. Menurut Aboe Bakar, cawe-cawe Jokowi sudah berlangsung sejak Pilpres 2024, dan akan dilanjut pada Pilkada Jakarta 2024.  

"Kan sudah biasa cawe-cawe, mulai dari Presiden sampai nanti, biasa. Jadi, enggak ada masalah, biar aja," kata dia di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Juni 2024.

Ketua KPU RI Mochamad Afifuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Desember 2024

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

KPU Sebut Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024