Pasang Badan Projo untuk Menkominfo Budi Arie Usai Didesak Mundur Imbas Serangan Siber ke PDN

Menkominfo Budi Arie Setiadi Rapat Kerja dengan Komisi 1 DPR
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika, Menkominfo, Budi Arie Setiadi, didesak mundur pasca Pusat Data Nasional atau PDN, mendapat serangan siber. Namun unsur relawan Pro Jokowi atau Projo, siap pasang badan membela Budi Arie yang juga Ketua Umum Projo itu.

Masa Tenang Pilkada, Car Free Day di Sudirman-Thamrin Tidak Diberlakukan pada 24 November 2024

Ketua Relawan Pro-Jokowi (Projo) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Imam Sofian memasang badan terkait adanya sejumlah pihak yang meminta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mundur dari jabatannya sebagai imbas serangan siber yang menyasar Pusat Data Nasional Sementara (PDVS).

"Kami pasang badan kepada Budi Arie yang juga Ketua Umum Projo," ujarnya di Mataram, Minggu, dikutip dari Antara.

Polisi Tetapkan 4 Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak yang Dituduh Curi Uang di Tangerang

Imam menduga ada motif lain di balik hembusan desakan kepada Budi Arie untuk mundur, sebab saat ini Menkominfo Budi Arie tengah sangat getol memberantas judi online.

Imam meyakini ada pihak-pihak yang merasa terusik lantaran sikap tegas melawan judi online yang ditunjukkan Budi Arie.

Dapat Hibah 5 Juta Blangko dari Kemendagri, Pemprov Jakarta Jamin Cetak KTP Kini Hanya 15 Menit

"Serangan siber ini kan momennya bersamaan dengan operasi memberantas judi online yang saat ini tengah fokus dilakukan Kemenkominfo di bawah kendali Budi Arie. Sepertinya ada pihak yang merasa kepentingannya diganggu makanya muncul serangan siber kemudian desakan mundur," ujarnya.

Projo NTB, kata Imam, akan pasang badan membela Budi Arie, bahkan pihaknya juga mendorong agar Budi Arie makin gencar memberantas judi online.

Selain itu, Imam juga meyakini Budi Arie memiliki mental kesatria, sehingga Menkominfo ini tidak akan surut dengan 'goyangan-goyangan' seperti ini.

"Saya kenal betul sama beliau (Budi Aried). Ini hal-hal yang masih dalam batas kendali. Dan saya tahu, Budi Arie enggak akan mungkin meninggalkan medan perang ini. Malah sebaliknya, hati-hati," bebernya.

Selain itu, Imam juga berpandangan bahwa isu serangan siber ini juga digunakan oleh pihak-pihak yang belum menerima kekalahan pada pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Sebab, menurut dia, dalam perhelatan pilpres 2024, Budi Arie selaku Ketua Projo mempunyai peran vital menggalang dukungan untuk Prabowo-Gibran.

"Pasti (ada hubungan dengan pilpres), masih ada barisan sakit hati, mereka juga ikut memainkan isu ini. Publik sudah cerdas, sudah bisa membaca lebih dalam terkait apa yang terjadi," ujarnya.

Imam tak menampik bahwa ketahanan siber Indonesia memang harus terus diperbaiki dari waktu ke waktu, meskipun adaptif terhadap perkembangan zaman.

"Salah satu yang perlu ya dukungan anggaran, ini bisa meningkatkan kualitas sumber daya," terangnya.

Untuk itu ia mengajak seluruh pihak untuk mulai peduli kepada keamanan siber. Menurut dia, menjaga keamanan siber adalah tugas kolektif. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya