Duet Anies Baswedan-Sohibul Iman Bisa Bubar Karena Proses Lobi Politik Intensif

Sohibul Iman dan bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Sumber :
  • Twitter DPP PKS

Jakarta - Walau Partai Keadilan Sejahtera langsung memasang duet Anies Baswedan - Sohibul Iman, namun bisa saja yang bakal maju di Pilgub Jakarta bukan duet itu. Anies, tetap akan menjadi calon gubernur atau cagub. Tetapi untuk cawagub, belum tentu dari PKS meski sebagai partai pemenang di Jakarta.

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

Hal itu dipaparkan oleh Rektor Universitas Paramadina, Didik J Rachbini. Ia menilai Anies memiliki elektabilitas tinggi di Jakarta. Sementara langkah PKS itu adalah untuk mendahului Nasdem dan PKB yang punya niat juga untuk mengusung dan mengajukan kadernya berduet dengan eks Gubernur Jakarta itu.

Kata Didik yang juga dikenal sebagai ekonomi itu, politik di Daerah Khusus Jakarta ini masih dinamis sebelum ada penetapan resmi cagub-cawagub dari KPU.

DPR Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi sesudah Banjir Bandang

"PKS dalam hal ini bergerak lebih awal dengan semangat merebut lebih dahulu ketimbang Nasdem dan PKB yang sudah berniat semi terbuka untuk mencalonkannya. Sebelum penetapan resmi KPUD, siapa pun bakal calon di pilkada ini masih bisa berubah total terbalik dari rencana semula. Ini ciri politik Indonesia yang sama sekali tidak memiliki ideologi apa pun, kecuali transaksional belaka," kata Didik dalam keterangannya, Jumat, 28 Juni 2024.

Jelas Didik, meski suara PKS di Jakarta paling tinggi dibandingkan dengan partai politik lain, namun PKS masih membutuhkan koalisi dengan partai lain untuk bisa mencalonkan Anies di Pilgub Jakarta.

Prabowo Minta Koruptor Kembalikan Uang Korupsi, PKB: Ini Jadi PR Besar Penegak Hukum

"PKS paling sukses dan paling tinggi perolehan suaranya di Jakarta. Tetapi untuk urusan pencalonan gubernur tidak bisa sendiri sehingga memerlukan kawan partai lain. Nasdem dan PKB tentu tidak bisa menelan begitu saja semacam “corporate action" ini. Lobi akan terus berlangsung dengan interest yang pasti kuat dari partai-partai lainnya," ujarnya.

Ia menilai pasangan duet Anies-Sohibul bisa bubar, jika ada proses lobi politik yang terlalu intensif, bahkan liar. Maka itu, menurutnya akan menjadi momentum Ridwan Kamil jika memang maju di Pilgub Jakarta 2024.

"Pasangan AMAN bisa bubar karena proses lobi yang intensif, atraktif bahkan liar tetapi Anies akan menjadi rebutan sehingga menjadi calon paling potensial jadi, kecuali ada konspirasi kekuatan jahil untuk meruntuhkannya," ujar Didik.  

"Ridwan Kamil akan mengambil peluang ini dan keberuntungan untuk tahun 2029. Jadi Pilkada DKJ ini sangat jelas berhubungan langsung dengan politik 2029, khususnya pilpres," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu mengungkapkan, pihaknya telah memutuskan untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dengan Sohibul Iman di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. 

Syaikhu menjelaskan, keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan masukan dari kader PKS di DKI Jakarta.

“Pada rapat hari Kamis 20 Juni 2024 telah memutuskan, mengusung bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon gubernur dan bapak Muhammad Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur, siap memperjuangkan memenangkannya," kata Syaikhu di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa, 25 Juni 2024.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya