Litbang Kompas: 54,3 Persen Publik Pilih Kepala Daerah yang Dekat dengan Jokowi
- Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta - Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas merilis hasil surveinya tentang pilihan publik terhadap calon kepala daerah yang memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hasil survei tersebut menunjukkan 54,3 persen publik memilih kepala daerah yang memiliki hubungan kedekatan dengan Presiden Jokowi. Selanjutnya, sebanyak 32,9 persen publik tidak mempertimbangkan hal tersebut. Sebanyak 12,7 persen menilai tidak tahu.
Selain itu, Litbang Kompas juga menanyakan kepada responden apakah memilih calon kepala daerah yang diusung PDIP. Hasilnya, sebanyak 58,5 persen publik mempertimbangkan.
Ilustrasi logistik pilkada (antara)
Sementara sebanyak 25,3 persen publik tidak mempertimbangkan, dan 16,2 persen tidak tahu. Selain itu, Sebanyak 75,6 persen masyarakat merasa puas terhadap kinerja Jokowi-Ma'ruf Amin.
Dalam hasil survei, publik paling merasa puas dengan kinerja Jokowi pada periode kedua saat menjabat sebagai presiden Republik Indonesia.
Sebanyak 79,7 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Jokowi-Ma'ruf berdasarkan tingkatan sosial ekonomi. Dalam pembagiannya, 77 persen masyarakat menengah bawah, menengah atas 67,7 persen dan ekonomi atas 55,1 persen.
Ilustrasi Pilkada.
- ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Berikut data kepuasan publik yang pernah dirilis Litbang Kompas:
- Oktober 2019: 58,8 persen
- Agustus 2020: 65,9 persen
- Januari 2021: 66,3 persen
- April 2021: 69,1 persen
- Oktober 2021: 66,4 persen
- Januari 2022: 73,9 persen
- Juni 2022: 67,1 persen
- Oktober 2022: 62,1 persen
- Januari 2023: 69,3 persen
- Mei 2023: 70,1 persen
- Agustus 2023: 74,3 persen
- Desember 2023: 73,5 persen
- Juni 2024: 75,6 persen
Survei dilakukan pada 27 Mei-2 Juni 2024 dengan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 38 provinsi. Litbang Kompas menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,83 persen.
Kans Kaesang Maju Pilgub Jakarta, Pakar: Ada Catatan Kalau Jokowi Bilang Gak Jadinya Iya
Menurut pakar komunikasi politik Efendi Gazali, jika mengikuti kisah Gibran Rakabuming, mula-mula dibilang gak maju di Pilpres. Tapi, akhirnya Gibran maju juga.
