Surya Paloh Sayangkan Pancasila Tak Lagi Seutuhnya Dijadikan Sebagai Pemersatu

Surya Paloh.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Palo,h menyesalkan ketika bangsa tidak lagi menghargai Pancasila sebagai pemersatu, sekaligus sebagai sistem nilai yang harus diterapkan dalam keseharian.

KPK Blak-blakan Dugaan Keterkaitan Ahmad Ali dan Ketum PP Japto di Kasus Korupsi Eks Bupati Kukar

"Sayang seribu kali sayang kita sudah tidak lagi seutuhnya menghargai Pancasila sebagai alat pemersatu, sebagai sistem values yang menghantarkan perilaku keseharian kita," kata Surya Paloh saat sambutan dalam acara peluncuran buku Pancasila di Rumahku, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 24 Juni 2024.

Dalam kesempatan itu, Paloh juga menyinggung soal “Pancasila palsu”. Salah satunya ketika terlalu mudah mendewakan kekuasaan. Memuji sebagai yang paling hebat, tidak ada salah, lalu menghina ketika tidak lagi berkuasa.

"Kita terlalu gampang mendewa-dewakan kekuasaan, pemimpin itu sudah berkuasa, paling hebat, paling top, tidak ada salah sama sekali, paling populer, dan terlalu mudah untuk menghinanya kembali ketika dia tidak berkuasa. Inilah model Pancasila palsu sebenarnya," ujarnya.

Surya Paloh juga mengaku prihatin Pancasila belum sepenuhnya dijunjung di Indonesia. Hal itu, kata dia, tercermin dalam sikap inkonsistensi yang kerap ditampilkan.

Menurutnya, banyak yang bebas bicara tanpa melakukan perbuatan yang nyata. Bahkan, ini mengarah pada sebuah kemunafikan.

"Bahkan inkonsistensi sikap kita semakin hari semakin kita biasakan untuk boleh berbicara apa saja, tapi tanpa diikuti dengan perbuatan yang nyata. Perilaku sosial masyarakat Indonesia hari ini yang penuh dengan hipotesis kemunafikan," imbuhnya. 

Program Remaja Bernegara, Cara Nasdem Kenalkan Politik ke Generasi Muda dengan Fun
Eks Waketum DPP Nasdem Ahmad Ali.

Eks Waketum Nasdem Ahmad Ali Tak Hadiri Panggilan KPK, Minta Jadwal Ulang 6 Maret

KPK dijadwalkan memeriksa Ahmad Ali sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi eks Bupati Kukar Rita Widyasari.

img_title
VIVA.co.id
27 Februari 2025