Respons Airlangga soal Sinyal Anies Mau Bertemu Prabowo
- ANTARA/Narda Margaretha Sinambela
Jakarta -Â Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto merespons sinyal yang disampaikan Anies Baswedan untuk bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto.
Airlangga mengatakan, komunikasi dengan siapa pun harus berjalan dengan baik. "Ya tentu seluruh komunikasi baik," kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat dikutip Senin, 24 Juni 2024.
Anies Baswedan, Surya Paloh, dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto (kanan).
- Twitter @aniesbaswedan
Saat disinggung seberapa penting pertemuan antara Anies dan Prabowo, Airlangga enggan merespons lebih jauh. Sebab, kata dia, Anies bukanlah kader dari Partai Golkar.
"Kita lagi bicara Partai Golkar ya, kebetulan Pak Anies bukan Partai Golkar," jelas Menteri Koordinator Perekonomian ini.
Sebelumnya diberitakan, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan membuka sinyal bertemu dengan Presiden terpilih Republik Indonesia 2024–2029 Prabowo Subianto untuk saling bertukar pikiran.
"Kami bertemu dengan semua. Jadi, kami senang sekali bisa berdiskusi dengan semuanya, bisa bertukar pikiran dengan semua," ujar Anies di Lebak Bulus pada Jumat, 21 Juni 2024.
Anies mengatakan dialog dengan semua tokoh diperlukan dalam membangun daerah. "Pada akhirnya, kita ingin setiap daerah di seluruh Indonesia nantinya bisa mendapatkan kepemimpinan yang memajukan dan membahagiakan warga. Jadi, kita Insya Allah akan dialog dengan semua, diskusi dengan semua," kata mantan calon Presiden RI itu.
Mengenai kontestasi pilkada DKI Jakarta 2024, Anies mengatakan bahwa dia sedang membangun komunikasi dengan berbagai partai politik, termasuk Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo.
"Kita kan semua ingin Jakarta maju dan Jakarta maju, warganya bahagia. Itu kan bukan hanya aspirasi satu dua partai, semuanya ingin begitu. Jadi, kita bangun komunikasi dengan semua," ucap Anies.
Catat! Ini Daftar Barang dan Jasa Bebas PPN 12% di 2025
Meski PPN naik 12 persen, pemerintah memastikan bahwa ada beberapa barang dan jasa yang tetap bebas dari PPN. Apa saja?
