Siapa yang Layak jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran? Sandiaga: Lebih Berhak yang Berkeringat

Sandiaga Uno
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta - Setelah resmi memenangkan Pilpres 2024, pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, mempersiapkan jajaran kabinetnya. Beberapa nama kembali dihembuskan, terkait siapa saja yang layak menduduki posisi menteri.

Pakar Prediksi Penetapan Hasto Jadi Tersangka Pengaruhi Sikap Politik PDIP, Akan Bagaimana?

Nama seperti politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno, juga masih disebut layak. Meski PPP pada pilpres lalu tidak berada dalam koalisi Prabowo - Gibran. Namun menurut Sandiaga, dirinya belum ada tawaran apapun terkait posisi menteri di pemerintahan berikutnya.

"Belum ada tawaran (jadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran)," kata Sandiaga Uno kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Minggu, 16 Juni 2024.

Wapres Gibran Ucapkan Selamat Natal, Doakan Kedamaian dan Keselamatan

Sandiaga berpandangan, yang lebih berhak mendapatkan jatah kursi menteri adalah mereka yang bekerja keras dalam memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Sedangkan dirinya bukan bagian dari itu.

"Saya sebagai pendukung Pak Ganjar dan Pak Mahfud, tentunya yang lebih berhak (dapat kursi menteri) yang berkeringat, adalah yang pihak-pihak yang berjuang untuk Pak Prabowo dan Mas Gibran," tutur dia.

Prabowo Sampaikan Ucapan Natal, Ajak Masyarakat Wujudkan Indonesia yang Damai dan Sejahtera

Sebelumnya diberitakan, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan susunan nama menteri di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka belum dibahas secara matang. 

"Sampai saat ini di internal belum ada pembicaraan atau penggodokan kabinet yang fix," kata Dasco kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Kamis, 9 Mei 2024.

Dasco mengakui banyak nama beredar yang diisukan masuk sebagai menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Namun, nama-nama itu belum pasti. Dia pun menganggap nama-nama yang beredar itu sebagai aspirasi masyarakat.

"Ya kalau dilihat dari media sosial itu sudah banyak memang beredar-beredar ya, kami anggap itu sebagai sebuah aspirasi, dinamika dan mungkin usulan-usulan dari luar," ucapnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya