Belum Dengar Ada Reshuffle Kabinet, tapi Sebagai Pembantu Presiden Sandiaga Uno Bilang Harus Siap

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno. VIVA/Muhammad AR
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)

Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengaku belum mengetahui informasi mengenai adanya isu reshuffle kabinet pemerintahan Joko Widodo. Isu ini berembus usai Jokowi bertemu dengan ketua umum partai politik pendukung pemerintah beberapa waktu lalu.

Usman Hamid: Banyak Anggota Polisi Resah, Dipaksa Buat Memenangkan Kandidat Tertentu di Pilkada

"Saya belum dengar itu, saya baca dari media," kata Sandiaga Uno kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Minggu, 16 Juni 2024.

Meski demikian, Sandiaga menekankan sebagai pembantu Presiden dirinya dan menteri lainnya siap di-reshuffle kapanpun oleh Presiden Jokowi.

Perludem Temukan 3 Ribu Lebih Kasus Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN di Pilkada Serentak 2024

"Tapi kan kita sebagai pembantu Presiden siap di-reshuffle kapan pun," tutur dia.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi beberapa waktu lalu bertemu dengan ketua umum partai politik pro pemerintah. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebut hal itu dilakukan Jokowi untuk menjaga soliditas.

Tim Hukum Edy-Hasan Laporkan Rektor USU Prof Muryanto ke Bawaslu soal Dugaan Dukung Bobby Nasution

Ia mengatakan, banyak hal dibahas Jokowi dengan para ketua umum partai, termasuk soal Pilkada.

"Ya untuk soliditas. Ya macam-macam lah (bahas Pilkada), ya pokoknya solidlah," ujar Budi Arie kepada wartawan di Jakarta, dikutip Jumat, 14 Juni 2024.

Terkait wacana reshuffle, Budi Arie menegaskan bahwa itu merupakan hak prerogratif Presiden. Namun, ia tak memungkiri Jokowi membahas reshuffle kabinet saat bertemu ketua umum parpol. Ia pun melemparkan sinyal terkait reshuffle kabinet tersebut.

"Ya mungkin (bahas reshuffle). Ya bisa iya, bisa enggak (reshuffle kabinet). Kan hak prerogatif Presiden masa kita mengomentari," ujar dia. 

Ia menambahkan bahwa reshuffle kabinet merupakan sebuah sinkronisasi terhadap pro pemerintah. Termasuk, kata dia, pihak-pihak yang masih terlihat semangat menjalani pemerintahan Jokowi.

"Pemerintahan harus solid, ini kan berkelanjutan, sinkronisasi berkelanjutan, sehingga konsolidasi perlu kan harus satu suara. Ya, kan bisa dilihat, mana yang masih semangat tempur 45," tuturnya.

 

 

Yoyok Riyo Sudibyo

DPR Singgung 'Partai Cokelat' saat Rapat Bareng Menhan-Panglima TNI

Anggota DPR RI Fraksi Nasdem, Yoyok Riyo Sudibyo sempat menyinggung soal netralitas dan istilah 'Partai Cokelat' di Pilkada serentak 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024