Presiden Partai Buruh: IQ Prabowo Setara dengan Einstein

Presiden Partai Buruh Said Iqbal
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengungkapkan bahwa tingkat kecerdasan intelektual (IQ) presiden terpilih pada Pemilu 2024 Prabowo Subianto setara dengan tingkat IQ ilmuwan Albert Einstein.

Prabowo Mau Maafkan Koruptor jika Kembalikan Uang Negara, Yusril Beri Penjelasan Hukumnya

"Saya tahu kecintaannya Pak Prabowo dengan rakyatnya, daya menyerapnya itu tinggi. Orang cerdas, IQ-nya 170, sama-sama Einstein," katanya saat memberi sambutan dalam acara diskusi tentang Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) untuk para pekerja di ANTARA Heritage Center, Jakarta, Senin, 10 Juni 2024.

Said Iqbal mengaku paham secara persis mengenai kepribadian Prabowo setelah kedekatan yang terjalin selama 10 tahun terakhir.

Erick Thohir Diperintah Prabowo Pastikan Harga Tiket Pesawat Turun 10 Persen saat Nataru

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menjadi panelis dalam Pertemuan Shangri-La Dialogue di Singapura, Sabtu, 3 Juni 2023.

Photo :
  • ANTARA

Ia menilai Prabowo merupakan sosok pemimpin yang tegas, dan banyak mendengar aspirasi rakyat.

LPI Survei 10 Menteri Kabinet Prabowo dengan Kinerja Terbaik: Nomor 1 dan 4 Mengejutkan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) itu juga menuturkan bahwa Prabowo merupakan seorang yang gemar membaca buku, bahkan hingga 50 buku sehari.

"Kalau Anda ke rumah beliau di Hambalang, mungkin dua kali ukuran ruangan ini, itu buku semua. Sehari beliau baca buku itu mungkin 50 buku, cepat dia bacanya," ungkapnya.

Said Iqbal melanjutkan, "Presiden kita ini pintar, superpintar. Saya tahu sendiri, jadi menteri-menterinya (nanti) kedodoran, saya kasih tahu, karena ilmunya tinggi sekali."

Pekerja melipat surat suara pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • AP Photo/Tatan Syuflana

Maka dari itu, Said Iqbal meminta kepada menteri di kabinet pemerintahan yang akan datang untuk dapat beradaptasi dengan cepat, termasuk di antaranya yang terlibat dalam kebijakan terkait dengan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT), Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), hingga KRIS.

"Kita harapkan KRIS jangan seperti itu, malu presidennya karena berulang-ulang keluarkan, cabut, keluarkan, cabut (peraturannya). Pastikan kebijakan itu terkomunikasikan, tersosialisasikan, dan tidak merugikan masyarakat, termasuk kalangan buruh," ujarnya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya