Unggah Kopi Tubruk, Anies Ikutan Senggol Asian Value dan Human Rights

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan.
Sumber :
  • Instagram @aniesbaswedan

VIVA – Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut menyinggung istilah 'Human Rights' dan 'Asian Value' yang sedang ramai dibahas warganet. 

6 Cara Mudah Mendapatkan Bodi Ideal yang Lagi Viral di Media Sosial

Istilah 'Human Rights' dan 'Asian Value' sedang populer dibahas warganet sebagai cibiran atas kritik terhadap politik dinasti atau dinasti politik. 

Anies dalam unggahannya di media sosial X, menautkan dua istilah yang lagi populer tersebut dengan kopi tubruk

Raih 50,07% Suara di Jakarta dari Ahokers dan Anak Abah? Ini Kata Pramono

"Kopi tubruk adalah human right. Minum kopi tubruk pagi, siang, sore, malam adalah Asian value. Jangan tubruk yang lain," cuit Anies di akun X pribadinya @aniesbaswedan seperti dikutip Jumat, 7 Juni 2024

Istilah 'Human Rights' dan 'Asian Value' ramai dibicarakan di media sosial merujuk podcast Total Politik terbaru yang dipandu Arie Putra dan Budi Adiputra dengan bintang tamu saat itu Komika Pandji Pragiwaksono.

Cegah Kecanduan, Australia akan Larang Anak di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial

Dua istilah itu muncul dari salah satu presenternya yang bernama Arie Putra menyebutkan bahwa dinasti politik adalah human rights.

Mulanya Arie Putra bertanya kepada Pandji soal sensitivitasnya terhadap dinasti politik. Diketahui, Pandji bukan hanya seorang komedian dan aktor, ia juga sering menyampaikan pandangannya soal politik di media sosial dan acara-acara yang ia datangi.

"Kenapa lu agak sensi kayaknya, gua lihat ada sensitivitas soal politik dinasti, kan itu hak warga negara, mau lu dinasti atau nggak," tanya Arie kapada Pandji.

Pandji merespons dengan sarkas pertanyaan sekaligus opini Arie. Belum sempat menjawab, Arie kemudian menjabarkan alasan tentang pendapatnya tersebut.

"Ini pernah digugat orang MK dan diterima oleh MK, loh. Waktu itu dinasti nggak boleh maju, anak dari bupati nggak boleh maju, saudara, istri dari bupati nggak boleh maju. Ini pendapat MK," jelas Arie.

Menurut Arie, praktik dinasti politik sebelumnya tidak ada di Indonesia seperti anggota keluarga bupati yang awalnya tidak boleh ikut di dalam pemerintahan, di mana kekuasaan dan pengaruh politik tidak diwariskan secara turun-temurun dalam satu keluarga.

"Gua sebagai warga negara konstitusional, dong. Gua berbicara hak warga negara. Gua punya opini, gua Asian values," ungkap Arie.

Pandji yang merasa pernyataan Arie berbelit, menyuruh Arie untuk mengungkapkan inti dari pandangannya tentang dinasti politik.

"Hentikan omong kosong itu, omong aja apa yang lu maksud," tegas Pandji dalam bahasa Inggris. "Jadi menurut lu dinasti politik enggak apa-apa?" tanya Pandji lagi
 
"Ini human rights," Jawab Arie secara singkat.

Kemudian Panji kembali bertanya tentang salah atau tidaknya dinasti politik, Arie Putra kembali menjawab dengan frasa human rights yang memiliki arti hak asasi manusia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya