PKB Geram Acara Bimtek di Jatim Diselipi Kampanye Dukung Khofifah: Iki Wis Keblinger!

Bendahara DPW PKB Jatim Fauzan Fuadi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

Surabaya – Acara Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diinisiasi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Jawa Timur diduga diselipi kampanye untuk kepentingan politik mendukung Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024. Elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pun beraksi keras.

DPR Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi sesudah Banjir Bandang

“ASN harusnya netral. Sangat-sangat disayangkan oknum ASN Dinkop Jatim dalam kegiatan Bimtek (27/28 Mei) yang dibiayai oleh APBD malah menyalahgunakannya untuk mengkampanyekan cagub,” kata Bendahara DPW PKB Jatim Fauzan Fuadi dalam keteragannya, Selasa, 4 Juni 2024.

Omongan Fauzan itu juga dijadikan pesan terbuka di akun WhatsApp-nya. Dia menyampaikan, aksi kampanye itu sudah keterlaluan dan merupakan sebuah pelanggaran pemilu sehingga berpotensi masuk pada ranah pidana. “Iki wis keblinger (Itu sudah keterlaluan),” ujar anggota DPRD Jatim itu.

Prabowo Minta Koruptor Kembalikan Uang Korupsi, PKB: Ini Jadi PR Besar Penegak Hukum

Dia mengaku bahwa pihaknya bersama tim PKB Jatim akan menelaah peristiwa tersebut untuk dijadikan bahan melapor ke pihak berwenang. “Kita sudah meminta teman-teman untuk mengkaji ini dan mempertimbangkannya untuk lapor kepada pihak yang berwenang,” jelas Fauzan.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri), Khofifah Indar Parawansa (tengah) dan Emil Dardak (kanan) di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat, 17 Mei 2024

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari
Muncul Isu MLB PBNU, Waketum PKB Duga Karena Keresahan dari Daerah

Sebelumnya, Bimtek yang digelar Dinkop UKM Jatim diduga dipakai ajang kampanye dukungan untuk Khofifah Indar Parawansa. Video itu viral di media sosial dan sudah beredar sejak beberapa hari lalu.

Dalam video yang diperoleh VIVA, tampak emak-emak berada di dalam satu ruangan dengan backdrop bertulisan Bimbingan Teknis Penguatan Usaha KUKM Pembuatan Produk. Di banner itu, tertulis Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Provinsi Jawa Timur dengan keterangan lokasi di Hotel Movenpink Surabaya, 27-28 Mei 2024.

Namun, salah seorang pemateri di acara tersebut menyampaikan Khofifah akan berlaga di Pilgub Jatim 2024. Ia pun mendoakan Khofifah agar menang.

"Mendapatkan dukungan dari masyarakat seluruh Jawa Timur dan mendapatkan suara yang terbanyak," kata pemateri itu di video.

Pemateri itu juga bilang figur Khofifah sudah mengantongi rekomendasi dari beberapa partai politik mulai PAN, Gerindra, hingga Demokrat.

"Yang pertama dari Partai Amanat Nasional (PAN), yang kedua dari Golkar, yang ketiga dari Partai Gerindra, yang keempat dari Partai Demokrat, yang kelima dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang keenam dari Partai PSI," tuturnya.

Selain itu, pemateri tersebut mengatakan Khofifah akan menang di Pilgub Jatim karena sebagai calon tunggal.

"Dan mudah-mudahan akan disusul oleh partai yang lain, sehingga ibu gubernur ini merupakan calon tunggal. Sehingga kemenangan nanti ada pada Ibu Khofifah Indar Parawansa," ujar pemateri itu.

Adapun muncul juga potongan video lain dengan emak-emak peserta bimtek di lokasi yang sama menyanyikan yel-yel berisi ajakan dukungan ke Khofifah.

"Khofifah wae buk, Khofifah wae. Ojok liyane, ojok liyane Khofifah wae (Khofifah saja, jangan lainnya)," nyanyi mereka.

Permintaan Maaf

Kepala Dinkop dan UKM Jatim Andromeda Qomariah buka suara atas beredarnya video tersebut. Ia pun menyampaikan permintaan maaf.

"Sebelumnya kami mohon maaf, karena memang selama ini kegiatan pelatihan kami adalah murni pelatihan," kata Andromeda di kantor Gubernur Jatim, Selasa 4 Juni 2024.

Dia menuturkan, insiden ajakan mendukung Khofifah itu di luar kendali Dinkop UKM Jatim. Menurutnya, hal itu disampaikan salah seorang pemateri yang diundang dalam acara.

Andromeda berdalih sudah berkoordinasi dan menegur panitia. Begitupun pemateri di bimtek yang mengajak dukung Khofifah juga sudah disemprot.

"Ini tentu akan menjadi evaluasi buat kita ke depan, untuk lebih ketat lagi dan juga tentunya sementara ini kami akan menghentikan pelatihan untuk UMKM itu,” jelas Andromeda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya