Megawati Akan Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Ende - Presiden Kelima RI yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri tiba di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat, 31 Mei 2024 siang.
Megawati tampak didampingi oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Herman Hery, dan Anggota DPR RI terpilih 2024 Samuel Wattimena tiba di Bandar Udara H. Hasan Aroeboesman, sekira pukul 13.50 WITA.
Kehadiran Megawati ke Kabupaten Ende, NTT untuk memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada Sabtu, 1 Juni 2024, mendatang.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) ini terlihat disambut meriah oleh masyarakat Kabupaten Ende dan jajaran partai berlambang banteng moncong putih itu.
Sejumlah anak sekolah dari SMA Katolik Santo Petrus pun berteriak histeris menyambut kehadiran Megawati di Bandara. Tarian selamat datang Toja Pala dari anak-anak turut menyambut kehadiran putri Bung Karno itu.
Lalu, Megawati dikalungi selendang khas Ende oleh Penjabat Bupati Ende Agustinus G Ngasu, yang didampingi Ketua DPP PDIP bidang Kehormatan Komarudin Watubun dan Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Andreas Pareira.
Lalu, jajaran DPP PDIP yang menyabut kehadiran Megawati di lokasi diantaranya, Ketua DPD PDIP NTT Emi Nomleni; Ketua DPC PDIP Kabupaten Ende Fransiskus Taso, serta kader dan simpatisan.
Para kepala daerah dari PDIP juga terlihat menyambut Megawati dan rombongan.
Setelah prosesi penyambutan, Megawati bersama rombongan pun akan menuju ke Rumah Pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Kabupaten Ende.
Di sana, Megawati beserta rombongan akan berkunjung ke Rumah Pengasingan Bung Karno.
Juru Pelihara Rumah Pengasingan Bung Karno, Syafrudin menyebut beberapa titik sudah selesai direnovasi sebelum Hari Lahir Pancasila.
"Ini dalam rangka kedatangan Ibu Megawati, salah satu anak dari Bapak Sang Proklamator kita, ya, mungkin dalam persiapan sudah begitu matang. Ada perbaikan-perbaikan yang sudah kami lakukan dan diperbagus lagi semua, untuk persiapan seperti itu," kata Syafrudin ditemui di Rumah Pengasingan Bung Karno, Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat.
Syafrudin menyebut struktur bangunan Rumah Pengasingan Bung Karno masih tergolong asli, karena tidak sepenuhnya dirombak.
"Ya, kalau bentuk kontruksi bangunannya itu masih asli, tetapi sudah pernah direnovasi 2011 dan 2012. Itu programnya Pak Boediono sebelum beliau manjadi wapres, beliau mencari dan berkunjung ke Ende mencari titik-titik yang pernah Bung Karno singgahi itu mau direstorasi atau renovasi, tetapi sudah terlaksana renovasi semua. Salah satunya itu makam ibu mertuanya Bung Karno, situs Rumah Pengasingan Bung Karno, gedung pertunjukan, serambi Bung Karno, gereja katedral, Taman Renungan Bung Karno dan masjid tertua yaitu Madjid Ar Rabithah, yang Bung Karno sering melaksanakan lima waktu ibadah salat di sana," kata dia.
Syafrudin melanjutkan Rumah Pengasingan Bung Karno menjadi tempat bersejarah bagi Indonesia karena Proklamator RI Soekarno pernah diasingkan Belanda bersama keluarga dari 14 Januari 1934 sampai 18 Oktober 1938.
"Selama empat tahun Bung Karno diasingkan di Ende, yang dilakukan oleh Bung Karno, tetap diawasi oleh pemerintah Belanda. Tetapi Bung Karno bukan dipenjarakan bersama keluarga, tetapi aktivitas kegiatan Bung Karno selama pengasingan empat tahun itu bebas, tetapi tetap di bawah pengawasan Belanda," kata dia.
Syafrudin mengatakan Rumah Pengasingan Bung Karno sebenarnya menjadi lokasi yang sering dikunjungi wisatawan. Mereka bahkan tiba tidak hanya menjelang Peringatan Hari Lahir Pancasila.
"Bukan saja menjelang 1 Juni, setiap hari itu pengunjung yang berdatangan ke kota ini pasti salah satunya berkunjung ke rumah pengasingan Bung Karno. Bukan saja wisatawan domestik, wisatawan asing juga pasti kalau ke sini pasti singgah di Rumah Pengasingan Bung Karno," katanya.