Digadang Kuat Pimpin Majalengka, Eman Suherman Punya Banyak Kelebihan
- istimewa
Jakarta - Figur Sekretaris Daerah (Sekda) Majalengka digadang kuat maju sebagai bakal calon Bupati Majalengka di Pilkada 2024. Sosok Eman dinilai sebagai birokrat bersahaja dan dekat dengan warga.
Pengamat politik Universitas Majalengka, Diding Bajuri, menganalisa pengalaman Eman di birokrasi jadi keunggulan. Dia menilai, sosok Eman sebagai birokrat yang kenyang pengalaman mudah beradaptasi.
“Pengalaman birokrasi yang dimiliki Eman merupakan best practice yang baik. Dengan pengalaman tersebut dapat memetakan masalah-masalah strategis (scaning problem) Majalengka ke depan,” kata Diding dalam keterangannya, Rabu, 29 Mei 2024.
Pemungutan suara atau pencoblosan di pemilu. (Foto ilustrasi).
- VIVA/M Ali Wafa
Dia menambahkan, pengalaman Eman sebagai birokrat bakal jadi solusi alternatif jika terpilih menjadi Bupati Majalengka. Kata Diding, Eman terbiasa bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
“Serta dapat menawarkan solusi alternatif yang efektif secara sinergis kolaboratif dengan semua unsur,” ujar Diding.
Diding menyebut selama ini, Eman dikenal sebagai sosok yang sudah tak asing bagi warga Majalengka. Menurut dia, kesederhanaan Eman kerap terlihat saat bertemu dengan warga dan mau berbincang di berbagai tempat.
Tak hanya itu, dia menggambarkan sosok Eman juga dekat dengan kalangan milenial di Majalengka. Hal itu karena rekam jejak Eman juga menjabat Ketua Kwarcab Pramuka Majalengka. Dengan kondisi itu, Eman sering menanamkan nilai-nilai kemandirian kepada anak-anak muda.
Bagi dia, Eman merupakan sosok bakal calon bupatii potensial untuk Majalengka. Ia mengatakan demikian karena faktor kedekatannya dengan anak muda jadi salah satu keunggulan lainnya untuk kelak jadi pemimpin Majalengka.
“Kejujuran, kesederhanaan, bersifat kekeluargaan yang dimiliki Eman merupakan modal sosial yang sangat kuat pengaruhnya untuk mendongkrak popularitas dan dukungan masyarakat,” sebut Diding.
Daftar 15 Pasangan Calon Kepala Daerah di Jatim Ajukan Sengketa Pilkada ke MK
Sebanyak 15 pasangan calon (paslon) kepala daerah di Jawa Timur mengajukan permohonan sengketa hasil Pilkada Serentak 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Dia menjelaskan, b
