Puji 3 Negara Barat Akui Palestina, Fadli Zon: Dunia Sudah Jijik dengan Kekejaman Israel

Ketua BKSAP DPR RI, Fadli Zon
Sumber :
  • DPR RI

Jakarta - Langkah tiga negara Eropa yaitu Spanyol, Irlandia, dan Norwegia, yang resmi mengakui negara Palestina jadi perhatian dunia. Kini, tercatat total 146 dari 193 negara anggota PBB mengakui negara Palestina.

Parlemen AS Desak Pemerintahan Joe Biden Setop Kirim Senjata ke Israel

Menyoroti perkembangan isu Palestina, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memuji langkah ketiga negara Barat tersebut.

“Apresiasi dan dukungan untuk ketiganya, khususnya bagi Kerajaan Spanyol dan Irlandia sebagai negara terbesar dan paling berpengaruh secara politik di Uni Eropa. Dan, tentu Norwegia yang merupakan negara damai dan pro perdamaian di Skandinavia,” kata Fadli dalam keterangannya diterima awak media, Rabu, 29 Mei 2024.

Boikot Produk Terafiliasi Israel Bikin Masyarakat Pindah ke Produk Lokal, MUI: Sangat Positif

Pun, Fadli mengharapkan negara-negara lain agar segera mengikuti langkah ketiga negara Benua Biru tersebut.

"Bagi negara yang belum mengakui Palestina, ini waktu yang tepat untuk melakukannya. Kami mengapresiasi Slovenia, Malta, dan Perancis yang telah memberikan sinyal positif,” ujar eks Wakil Ketua DPR tersebut.

Menbud Fadli Zon Terima Repatriasi Objek Warisan Budaya Indonesia dari Belanda

VIVA Militer: Tentara Israel dari Brigade Givati

Photo :
  • irna.ir

Lebih lanjut, Fadli juga mendorong Pemerintah Indonesia bisa memainkan peran sentral di ASEAN terkait Palestina. Sebab, sejauh ini, ada dua negara ASEAN yang belum akui Palestina.  

“Ada dua negara ASEAN yaitu Singapura dan Myanmar yang belum mengakui Palestina. Dalam konteks ini, kita diharapkan dapat memainkan peran kontributifnya,” ujarnya.  

Fadli menuturkan, saat ini adanya peningkatan pengakuan bagi Palestina, khususnya dari negara-negara Barat. Kata dia, tak sekadar desakan urgensi realisasi perdamaian dan solusi dua negara, tapi juga ekspresi kemarahan terhadap kebiadaban Israel.

”Betul bahwa pembicaraan damai telah terhenti sejak 2014. Tapi, saya melihat situasi sekarang ini dunia sudah sangat jijik terhadap kekejaman Israel," jelas politikus Gerindra tersebut.

Dia bilang demikian karena ulah Israel yang biadab terhadap rakyat Palestina jadi sorotan dunia internasional.

"Termasuk dari dunia Barat yang selama ini dinilai sekutu dekat Israel. Kita baru saja melihat tragedi memilukan ketika Minggu 26 Agustus Israel membombardir kamp pengungsian di Rafah. Tercatat lebih dari 45 terbunuh. Banyak dari mereka terbakar hidup-hidup,” kata Fadli.

Di sisi lain, Fadli menilai mayoritas komunitas internasional saat ini menginginkan Palestina yang berdaulat sebagai negara lepas dari zionis Israel.

”Jumlah 146 dari 193 negara anggota PBB yang telah mengakui Palestina tersebut tak hanya bermakna angka, tapi itu penegasan bahwa lebih dari 75 persen negara di dunia ini sudah bersama Palestina," jelas Fadli.

"Kebenaran tak bisa ditutup-tutupi lagi. AS dan Inggris bisa semakin kehilangan kredibilitas dan reputasinya di level global," sebut Fadli.

Dia juga mendorong peran aktif Pemerintah Indonesia di OKI dalam upaya menjalin dialog soal Palestina dengan Uni Eropa.

”Gagasan dialog OKI dan Uni Eropa terkait Palestina baru-baru ini sangat positif. Tentu kami di parlemen memiliki komitmen mendukung gagasan tersebut," ujar Fadli.

Fadli menambahkan momen itu seiring kesempatan DPR yang akan jadi Presiden Parliamentary Union of the OIC (PUIC) atau Parlemen OKI tahun depan sekaligus menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensinya.

"Kami akan mengundang secara khusus representasi Parlemen Eropa dalam kerangka menggalang dukungan untuk Palestina,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya