Megawati Lempar Kode Keras ke Puan, Pengamat: Sinyal Kuat Regenerasi Kepemimpinan PDIP

Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Puan Maharani saat nyalakan obor di forum Rakernas V
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Pidato politik Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat Rakernas V di Ancol, ditafsirkan sebagai kode keras regerenasi kepemimpinan partai. Regenerasi yang dimaksud keinginan Megawati mendukung Puan Maharani sebagai Ketua Umum PDIP berikutnya.

Yasonna: Penyidik KPK Tidak Tanya Soal Keberadaan Harun Masiku

Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menganalisa pidato politik Megawati jadi kode keras agar struktur kepartaian PDIP mulai konsolidasikan kekuatannya untuk dukung Puan Maharani sebagai penerusnya.

Statement Megawati ini bisa menjadi kode keras bagi struktur kepartaian PDI Perjuangan untuk mulai mengonsolidasikan kekuatannya mendukung Puan sebagai penerus Megawati ke depan,” kata Khoirul Umam dikutip pada Sabtu, 25 Mei 2024.

Yasonna Laoly Ngaku Diperiksa KPK Terkait Perlintasan Harun Masiku

Menurut dia, omongan Megawati itu dapat dianggap sebagai dukungan terbuka Megawati kepada Puan untuk jadi ketua umum selanjutnya. "Statement Megawati ini merupakan sinyal kuat akan terjadi regenerasi kepemimpinan PDIP dalam kongres PDIP mendatang,” jelas Umam.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri di Rakernas 5 PDIP

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Kasus Harun Masiku, Yasonna Laoly Ngaku Dicecar KPK soal Permintaan Fatwa ke MA

Bagi dia, dukungan Megawati wajar lantaran Puan merupakan putri kandungnya. Rekam jejak Puan juga mengikuti Megawati mengabdikan diri di PDIP.

“Puan bukan hanya anak biologis, tetapi juga anak ideologis Megawati, yang tidak akan mungkin mengkhianati agenda perjuangan ibunya sendiri,” lanjut pengamat politik IndoStrategic itu.

Pun, dia juga menangkap bukan hanya sinyal dukung Puan, pidato politik Megawati juga mengindikasikan sikap PDIP siap sebagai oposisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk lima tahun ke depan. Umam menganalisa demikian merujuk pernyataan keras Megawati saat menyampaikan pidatonya.

“Cara Megawati melecut semangat para kadernya dengan meneriakkan PDIP tahan banting, takut atau tidak, berani apa tidak, merupakan indikasi kuat PDIP akan mengambil sikap sebagai oposisi di hadapan pemerintahan Prabowo-Gibran,” kata dosen Universitas Paramadina tersebut.

Untuk diketahui, dalam pidato politik di rakernas, Megawati sempat berkelakar ke Puan dengan meminta bertukar posisi. Status Puan saat ini menjabat sebagai Ketua DPR RI.

“Jadi saya, kalau beliau pamit, kemarin itu ikut di Bali, lalu kapan itu ke Meksiko. Lalu saya bilang, 'Gantianlah sama saya. Saya, deh, yang jadi ketua DPR, kamu yang jadi ketua umum.’ He-he-he,” ujar Megawati seraya tertawa.

“Loh enak-enak saja, masa saya yang disuruh nongkrong di sini. Terus keadaannya gonjang ganjing enggak jelas. He-he-he,” ujar Megawati.

Selain itu, Megawati dalam pidatonya juga menyinggung soal dugaan kecurangan Pemilu 2024 secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Megawati juga menyoroti aparat TNI-Polri yang diduga terlibat lagi dalam politik praktis.

PDIP menggelar Rakernas V di Ancol, Jakarta, 24-26 Mei 2024. Agenda rakernas itu diikuti sekitar 2.160 kader PDIP mulai dari tingkat pusat sampai pengurus cabang.

Namun, saat acara pembukaan rapat yang diisi dengan pidato Megawati selaku ketua umum, PDIP mengundang tamu selain kader, sehingga total peserta berjumlah 4.859 orang.

Tamu-tamu selain kader yang diundang itu seperti pimpinan partai politik koalisi pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD, menteri-menteri dari PDIP, para senior partai, tokoh-tokoh nasional, aktivis kelompok masyarakat sipil, aktivis demokrasi, dan cendekiawan.

Rakernas V PDIP mengangkat tema ‘Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang’ dengan subtema ‘Kekuatan Kesatuan Rakyat, Jalan Kebenaran yang Berjaya’. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya